Orang yang mengenal orang-orang “besar” dapat lupa daratan, sehingga tatkala turun di landasan akhirnya tergelincir, jatuh dan malu. ini terjadi karena mereka melupakan teman, tetangga, dan orang-orang yang dulu sama-sama “rendah” status sosial ekonominya. Kita tidak boleh memandang remeh dan menghinakan orang-orang tersebut, bisa jadi mereka berubah nasibnya baik melalui ikhtiyar diri atau karena anak-anak mereka hingga kemudian sukses. Dan status sosial kita lebih rendah dari mereka.
Jangan percaya tulisan-tulisan ini dan Penulisnya. Percayalah pada Tuhanmu, bila engkau dapat mengambil pelajaran bukan karena Penulis atau tulisannya melainkan Tuhan yang memberimu pemahaman.
Rabu, 01 Juni 2022
Jangan Meremehkan
Semua orang akan
merasa bangga memiliki teman atau saudara orang hebat, pejabat, profesor, orang
kaya, dan kedudukan tinggi lainnya. Coba kita lihat kebanggaan mereka dengan tingkah
dan cerita kebanggaannya dan memajang foto-foto kedekatannya di akun media
sosialnya untuk menunjukkan kelasnya pada follower.
Langganan:
Postingan (Atom)
Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan
Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...
-
Bismillah, dengan nama (-nama) Allah kita memulai aktivitas dengan kebaikan dan mengakhirinya dengan rasa syukur (kebaikan) dengan kalimat h...
-
Dosen berkewajiban menjalankan tiga darma, yaitu mendidik dan mengajar, riset dan mengabdikan diri pada masyarakat. Semua jenjang jabatan do...
-
Gb. Di Depan Kantor Urusan Haji Indonesia Makkah Dini hari waktu Makkah saat itu mendapatkan pesan wattshap, mengabarkan wafatnya Mbah Moen...