Ada orang yang suka menanam biji atau bibit pohon berkayu besar. Dengan
sabar penanam pohon itu memiliki harapan yang lebih luas, agar lingkungannya
rindang, sumber air sumur, ada burung prenjak atau kutilang yang bercuitan
sambil mengais ulat di pepohonan, dan pohon-pohon itu kelak berbuah untuk dimakan.
Mereka tak hanya berbagi antar sesama manusia, namun codot, lalat buah, ulat
buah, tikus pohon dapat menikmati buah tanaman tersebut. Disamping itu ada
pencari kayu bakar yang mengais ranting kering, tumbuh jamur, dan perdu di
sekitar pohon dan akhirnya akan menjadi rumah besar ekosistem baru yang saling
menjalankan fungsi untuk keberlangsungan hidup.
Jangan percaya tulisan-tulisan ini dan Penulisnya. Percayalah pada Tuhanmu, bila engkau dapat mengambil pelajaran bukan karena Penulis atau tulisannya melainkan Tuhan yang memberimu pemahaman.
Langganan:
Postingan (Atom)
Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan
Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...
-
Bismillah, dengan nama (-nama) Allah kita memulai aktivitas dengan kebaikan dan mengakhirinya dengan rasa syukur (kebaikan) dengan kalimat h...
-
Dosen berkewajiban menjalankan tiga darma, yaitu mendidik dan mengajar, riset dan mengabdikan diri pada masyarakat. Semua jenjang jabatan do...
-
Gb. Di Depan Kantor Urusan Haji Indonesia Makkah Dini hari waktu Makkah saat itu mendapatkan pesan wattshap, mengabarkan wafatnya Mbah Moen...