Sabtu, 11 Februari 2017

Blumbang (Tempat Sampah) Kearifan

Dulu, saat kecil bapak sering menggali tanah dengan ukuran 1 meter kubik, sebagai tempat sampah alami. Sebelum banyak sampah-sampah tak terurai dari bahan plastik, kaca, dan karet, sampah-sampah organik membantu proses penggemburan dan peninggian tanah. Dengan adanya mikro organisme atau pengurai, sampah diubah menjadi kompos dan tanah pun semakin subur. 

Blumbang harus siap menerima semua sampah, sampah terurai membuat tanah gembur dan subur. Yang tidak dapat diurai terkubur dalam tanah tak tampak lagi, meskipun limbah tersebut mengganggu kesuburan tanah. Bisakah kita menjadi "Blumbang" untuk menampung dan mengubah sampah-sampah cacian, makian, hinaan, keluhan, kemarahan orang, cerita bahagia, sapaan, pujian, dan lain sebagainya, dengan menyiapkan pengurai yang bisa menyuburkan dan meninggikan derajat kita ? hingga orang lain menuai manisnya kebaikan kita.

Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan

Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...