Embun pun jatuh terpeleset saat menetesi bulu indah halusmu. Tampak
indah dilihat dari kejauhan, manis saat didekati. Kaki mulus mungilmu
begitu lincah bermain di dahan, berpindah-pindah dari satu ranting ke
ranting lain. Suara indah merdumu memuji sang pemilik alam semesta,
semua itu membuat orang kepincut untuk menangkap dan memiara. Menaruhmu
dalam sangkar emas, atau untuk pamer keindahan seperti pajangan atau untuk dijual sebagai barang dagangan.
Jangan percaya tulisan-tulisan ini dan Penulisnya. Percayalah pada Tuhanmu, bila engkau dapat mengambil pelajaran bukan karena Penulis atau tulisannya melainkan Tuhan yang memberimu pemahaman.
Kamis, 02 April 2015
Gadjet Masuk Surga
“Dan,...mbok bapakmu dibacain surat yaasin, dibimbing,..biar khusnul khotimah”, saran Doel pada Rasdan
“sudah kok doel,.........tenang saja, tidak hanya surat yaasiin bahkan tiga puluh juzz tak henti-hentinya kami perdengarkan,....”, jawab Rasdan.
“sudah kok doel,.........tenang saja, tidak hanya surat yaasiin bahkan tiga puluh juzz tak henti-hentinya kami perdengarkan,....”, jawab Rasdan.
Langganan:
Postingan (Atom)
Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan
Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...
-
Bismillah, dengan nama (-nama) Allah kita memulai aktivitas dengan kebaikan dan mengakhirinya dengan rasa syukur (kebaikan) dengan kalimat h...
-
Dosen berkewajiban menjalankan tiga darma, yaitu mendidik dan mengajar, riset dan mengabdikan diri pada masyarakat. Semua jenjang jabatan do...
-
Gb. Di Depan Kantor Urusan Haji Indonesia Makkah Dini hari waktu Makkah saat itu mendapatkan pesan wattshap, mengabarkan wafatnya Mbah Moen...