Lailatul
Qadar menjadi malam yang diburu bagi para perindu Ramadhan. Dimana kemuliaannya
melebihi 1000 bulan (khairun min alfi syahrin), kurang lebih delapan puluh tiga
(83) tahun kebaikan. Meraka akan meningkatkan intensitas ibadah di sepuluh (10) malam
terakhir, dan di malam-malam ganjil lebih bersemangat dalam menambah shalat
sunnah, bacaan al-Quran dan awrad (dzikir).
Malam Lailatul Qadar dicirikan keadaan malam yang tenang dan hening, angin berhembus lembut, langit bersih, cuaca cerah, bulan separuh nampan, tidak dingin dan tidak panas, dan paginya matahari berwarna putih cerah. Dengan ciri-ciri tersebut menjadikan perbincangan ringan di Pagemblungan, dan setiap malam Doel Zemprull selalu mencoba merasakan hawa yang dicirikan tersebut.