Minggu, 22 Mei 2016

Bukan itu,....Tafsirku

gb diperoleh dari alfi-sahri-aja.blogspot.comSurga ditafsirkan dengan kemaluan, sehingga terbayang sehari-harinya akan bersenggama dengan 40 bidadari tanpa henti. Jihad hanya untuk mendapatkan kepuasan syahwat kemaluan.

Surga ditafsirkan dengan mulut dan perut, hingga terlena dengan segala fasilitas tak terbatas dengan makanan terhidang dengan sendirinya.

Surga ditafsirkan dengan keindahan mata memandang, keindahan alam dengan pepohonan rindang dan gemricik aliran air jernih, susu dan arak.

Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan

Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...