Anda mengupas thaharoh, sementara anda membutakan diri
setiap hari melewati lingkungan yang kumuh. Membiarkan orang-orang
membuang sampah sembarangan.
Anda
mengupas shalat dan manfaatnya, bahkan seringkali menjadi imam. Namun
anda tak bisa merapatkan barisan umat di luar shalat, mereka dihujat
dianggap tidak taat padahal sang imam khianat.
Anda mengupas
kewajiban zakat dan anjuran infak serta sedekah, anda sendiri berharap
upah saat ceramah. Mengapa anda tidak membuatkan wadah ?
Anda
membahas puasa dan faedahnya, namun anda tak rela mengencangkan ikat
pinggang dan mengulurkan tangan memberi makan yang membutuhkan.
Anda membicarakan riba dan ancamanya, namun membiarkan tetangga dan
jamaah mempraktekannya tanpa mencegahnya dengan pinjaman lunak atau
sedekah untuk mereka.
Ceramah menguap, agama tanpa nyawa, dan
anda tanpa rupa. Tak ubahnya suara melewati Toa, begitu pula islam hanya
lewat dari mulut anda, terdengar ada suara dan hilang menguap
mengudara.