Jumat, 24 Juli 2015

Mudik itu Syar'i Lhoo,...

"Wong lungo nyang ndi parane, musti muleh", siapapun yang pergi kemana pun akan pulang/kembali atau dalam istilah lain "urip iku mung mampir ngombe", hidup itu sekedar mampir untuk minum. Tradisi pulang kampung atau mudik saat lebaran mungkin hanya ada di Indonesia, karena filosofi warganya untuk mengingat kampung halaman sebagai bagian dari sejarah hidupnya.

INDONESIAKU

Indonsesia Tanah Airku,
hanya tinggal tanah dan airnya.
Itupun telah kalian cemari
isinya telah kalian eksploitasi.

Indonesia Raya,
Kenapa Indonesia-ku seperti bancakan (kenduren) ?
Kalian berkumpul ramai-ramai untuk raya-han
Raya-han kedudukan, Raya-han jabatan, Raya-han kekuasaan dan penguasaan.
Sampai lahan parkirpun jadi raya-han (rebutan)

Indonesia Tumpah Darahku,
Cukuplah darah tertumpah saat kami dilahirkan;
Cukuplah darah ditumpahkan para pendiri dan pejuang bangsa;
Jangan lagi tertumpah, demi alasan apapun.

Indonesia Kebangsaanku,
Jangan kalian jadikan kami bangsa arab, sekalipun bisa berbahasa arab;
Jangan anggap kami orang barat, sekalipun menguasi bahasa mereka,
Jangan jadi orang asing di negeri sendiri, setelah kau ambil lalu pergi ke luar negeri.
Kami, Indonesia walaupun suku berbeda, jangan berpecah belah.

Indonesia Merdeka,
Merdeka dari terjajah, dari bangsa penghibah;
Merdeka dari kacung dan budak penjajah;
Merdeka untuk menentukan kemajuan bangsa;

termasuk terjajah oleh diri sendiri untuk berjuang demi upah;

dz al Q-shod

Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan

Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...