Pidato AHOK di depan warga Kepulauan Seribu menjadi sebuah kegaduhan, karena Sang Gubernur menyitir sebuah ayat yang dianggap digunakan untuk melakukan "kebohongan" publik dalam memilih pemimpin. Surat al Maidah ayat 51 adalah teks absolut yang diributkan tafsirannya, sedangkan munculnya pembahasan tersebut adalah sebuah konteks yang tak bisa dilepaskan dari hajat pilkada khususnya di Propinsi DKI Jakarta.
Jangan percaya tulisan-tulisan ini dan Penulisnya. Percayalah pada Tuhanmu, bila engkau dapat mengambil pelajaran bukan karena Penulis atau tulisannya melainkan Tuhan yang memberimu pemahaman.
Langganan:
Postingan (Atom)
Sumber Jariyah Tak Putus Pahala
Kita sering mendengar para muballigh menyampaikan amal jariyah yang pahalanya tidak terputus meskipun orangnya sudah meninggal. Satu, shadaq...
-
Bismillah, dengan nama (-nama) Allah kita memulai aktivitas dengan kebaikan dan mengakhirinya dengan rasa syukur (kebaikan) dengan kalimat h...
-
Dosen berkewajiban menjalankan tiga darma, yaitu mendidik dan mengajar, riset dan mengabdikan diri pada masyarakat. Semua jenjang jabatan do...
-
Gb. Di Depan Kantor Urusan Haji Indonesia Makkah Dini hari waktu Makkah saat itu mendapatkan pesan wattshap, mengabarkan wafatnya Mbah Moen...