Senin, 11 Agustus 2025

Sumber Jariyah Tak Putus Pahala

Kita sering mendengar para muballigh menyampaikan amal jariyah yang pahalanya tidak terputus meskipun orangnya sudah meninggal. Satu, shadaqatun jariyatun atau sedekah jariyah. Yaitu, sedekah maliyah yang tetap mengalir pahalanya karena sesuatu yang disedekahkan masih difungsikan untuk ibadah. Kedua, ilmu bermanfaat. Ilmu (agama) atau pengetahuan yang kita berikan kepada orang lain dan dengan ilmu tersebut mereka melakukan kebaikan. Ketiga, doa anak yang shaleh kepada orang tuanya. Anak-anak shaleh merupakan deposito pahala yang akan selalu mengalir kepada orang tuanya, sebab didikan baik orang tuanya.

Dari ketiga sumber pahala tersebut, paling instan adalah menyumbangkan sejumlah uang atau barang ke masjid atau lembaga pendidikan. Dan motivasi para muballigh menyampaikan sumber pahala ini, bukan tidak mungkin juga agar masjid/mushalla dan lembaga pendidikan maju termasuk milik mereka. Bila kita memiliki kekayaan harta, alihkan ke pembuatan jalan, lembaga pendidikan, pembukaan lapangan kerja, dan fasilitas-fasilitas yang dapat meringankan masalah orang lain, selain untuk pembangunan rumah ibadah.

Ilmu (agama) tidak semua orang ahli di bidang tersebut, kecuali ahli agama seperti mufti, ulama, dan kiai. Lebih banyak dari kita mengetahui pendidikan agama dasar untuk pengamalan agama yang kita anut dengan baik, tidak sebagai pendidik (allim allamah). Yang ketiga, kita tidak yakin menilai diri kita sebagai orang yang shaleh yang doanya dapat memberikan aliran pahala kepada orang tua kita. Fenomena di masyarakat, kita akan mengundang orang-orang sekitar dan pemimpin agama untuk hadir mendoakan orang tua kita yang sudah mati sebagai bentuk pengakuan bahwa doa mereka lebih baik daripada doa kita (merasa).

Selain ketiga sumber pahala di atas, jarang kita melihat muballigh menyampaikan sumber pahala lain yang tidak pernah putus. Sumber tersebut adalah jariyah sosial dan lingkungan. Jariyah sosial adalah tindakan keteladanan dalam membentuk peradaban madani sehingga menjadi daerah atau wilayah yang baik (baldatun/qaryatun thayyibatun) dan Allah selalu memberikan pengampunan atau permakluman atas perilaku masyarakatnya (warabbun ghafur). Suatu tindak keteladanan seseorang yang kemudian membudaya menjadi tradisi baik, akan menjadi sumber pahala yang tak pernah putus sepanjang peradaban baik tersebut masih berjalan.

Rasul saw., menyampaikan dalam riwayat imam Muslim ra, “man sanna sunatan hasanatan falahu ajruha wa ajru man amilabiha ba’dahu min ghairi ‘an yanqusa min ujurihim syai’un”. Barang siapa melakukan tindakan yang baik, dia akan memperoleh pahala dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang-orang yang mengikutinya. Menciptakan peradaban baik, adalah sumber pahala yang tak pernah putus dari praktek sosial masyarakat. Satu tindakan baik kita yang menjadi tradisi baik, merupakan sumber pahala jariyah kita yang tak pernah putus. Gajah mati meninggalkan gading, macan mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan budi baiknya.

Sumber lainnya adalah jariyah bi’ah, atau jariyah lingkungan. Yaitu menciptakan lingkungan yang memberikan kemaslahatan bagi manusia, binatang, ekosistem, konservasi air tanah, ketersediaan oksigen (O2) dan unsur lingkungan lainnya. membiarkan kerusakan lingkungan bagian dari kontribusi fasadun fi al-ardh. Dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, “Tiada seorang Muslim yang menanam pohon atau menebar bibit tanaman, lalu dimakan oleh burung atau manusia, melainkan ia akan bernilai sedekah bagi penanamnya.”

Orang yang menanam pohon atau biji, ketika tumbuh besar dan berbuah kemudian baginya pahala yang tak pernah putus selama pohon yang ditanamnya memberikan manfaat. Kita hitung kasar manfaat satu pohon dewasa. Dalam satu lembar daun paling tidak mengeluarkan 5 mililiter O2/Jam. Pada mohon tersebut hidup, semut, ulat, dan serangga, yang dapat mengundang burung untuk datang mencari makan. Bila pohon berbuah, akan mengundang burung, kelelawar, lalat buah, dan manusia sebagai penikmat buah tersebut. Akar pohon menyimpan air tanah, dan memberikan kehidupan organisme dalam tanah seperti cacing dan bakteri pembusuk tatkala daun-daun berguguran. Dan masih banyak kemanfaatan lain dari satu pohon yang kita tanam.

Dari sumber-sumber pahala jariyah di atas, kiranya kita dapat melakukan satu diantaranya dalam sepanjang umur kita, sedekah jariyah, menyampaikan ilmu, jariyah sosial dan jariyah bi’ah atau lingkungan. Jalani semua atas dasar keasadaran sebagai manusia yang memilki tanggung jawab di bumi (khalifah fil ardl) yang memiliki dasar agama dan pengetahuan yang untuk kemaslahatan ummat.

Sumber Jariyah Tak Putus Pahala

Kita sering mendengar para muballigh menyampaikan amal jariyah yang pahalanya tidak terputus meskipun orangnya sudah meninggal. Satu, shadaq...