Selasa, 28 April 2015

Suami yang dirindukan...??

Jadilah tentara hatinya, yang selalu menjaga keamanan dan kenyamanan hati dan perasaan saat jauh maupun dekat. Berusahalah untuk memenuhi kebutuhan dhohir dan batinnya sehingga tiada kekhawatiran kefakiran istrimu.
Sapalah ia dengan kelembutan dan kemesraan cinta. Ciumlah menjelang tidurnya, dekaplah tanpa pertimbangan nafsu biologismu. Sehingga saat tidur tanpa beban dan bangun merasa bugar untuk melakukan kewajiban sebagai istri.

Istrimu bukan budak nafsumu yang seenak udelmu puas sendiri tanpa berbagi kepuasan dengan istri. Istrimu juga bukan pembantumu yang bisa semena-mena memerintah seperti majikan. Istrimu juga bukan koki pribadimu yang harus menyiapkan segala makanan yang kau inginkan. Berbagi kebahagiaanlah untuk membantu istrimu yang kerepotan. Menjadi baby sitter, pembantu, atau memasak dan menggendong bayimu, cobalah rasakan pekerjaan dia dan renungkan.

Istri-istrimu adalah orang hebat, mengurus anak-anakmu, dirimu, bekerja, bermasyarakat dan lainnya. Bila suami ingin dilayani dengan memuaskan maka ciptakan suasana dan kondisi yang membuat istri-istrimu nyaman dan senang melayanimu sebagai kewajiban.

Suami multi talenta yang dapat menggantikan perannya saat ia sakit atau tiada untuk mengurus diri dan keluarganya membuat nyaman hatinya. Istrimu adalah belahan jiwa (garwo), yang selalu semanding dan muliakanlah dengan perkataan dan sikap yang membesarkan hatinya. Bukan ditaruh dibelakang sebagai konco wingking

Aku tak bisa menyebutkan dengan benar karena aku bukan istri tapi suami yang belom bisa memenuhi apa yang aku sampaikan. Semoga suami-suami kalian mampu memuliakan dirimu dan kelurganya, serta menjaga keluargamu dari kesengsaran dunia dan akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan

Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...