Jumat, 04 September 2015

Menyingkirkan atau Menjadi "Duri"

Menyingkirkan "duri" di jalan adalah sebagaian dari iman. Namun tak sedikit yang memilih menjadi "duri" dalam perjalanan kebaikan orang lain, hanya karena beda prinsip, beda organisasi, atau beda-beda lainya. Menghalangi niat baik orang adalah bagai duri, hingga menjelek-jelekkan orang yang ingin berbuat baik.

Sebagai pejalan jalanan sunyi ( salik ), dituntut kejelian dalam menyikapi "duri". Mereka menjaga niatan murni kita, hingga kita tak menyombongkan diri untuk merasa paling berjasa atas kebaikan-kebaikan yang kita tebarkan. Setan diciptakan pun untuk menjadi control diri kita dalam beribadah pada Allah swt., terlebih lagi apa yang kita lakukan atas rahmat dan tuntunan Allah swt., bukan serta merta pikiran dan tindakan kita. 

Biarkan mereka yang memosikan diri sebagai "duri" yang akan dianggap sebagai "anjing menggonggong" dan kafilah terus berlalu. Tugas kita adalah tetap lurus dan istiqomah pada kebenaran dan kebaikan untuk mencapai kemuliaan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan

Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...