Di sela-sela makan siang di Rumah Makan Alaska, Karanganyar Pekalongan ada pembicaraan menarik. Menurut Ketua LP2M, Prof. Imam Khanafi; kampus dipeseni sama Habib Luthfi untuk mengeksplorasi sejarah-sejarah makam di wilayah Pekalongan dan sekitarnya. Hasil riset diharapkan dapat memetakan penyebaran Islam di wilayah Pekalongan. Bagaimana cara mengungkapkan fakta dalam sebuah situs makam atau peninggalan cagar budaya berbentuk benda yang memiliki sejarah?
Saya berpikir sederhana, bahwa jin berumur panjang dibandingkan usia
manusia. Meskipun mereka memiliki sifat yang sukar dipercaya. Para peneliti
dapat menggunakan media manusia yang dimasukkan jin di lokasi riset kemudian
diwawancarai tentang situs tersebut. Hal itu bisa kemudian dilakukan berulang
untuk mengecek konsisten informasi dari jin yang berbeda. Hasil wawancara
kemudian dicari kesamaan informasi pada manuskrip yang ada terkait objek
penelitian. Hal tersebut juga saya sampaikan saat ngobrol santai dengan tim
IAIN Metro, salah satunya dengan Mas Zaki di rumah makan Agam Kota Metro Provinsi
Lampung.
Dengar-dengar kabar bahwa para pengungkap kasus pembunuhan pun memanfaatkan
penasihat spiritual dalam mengungkap kasus-kasus yang ditanganinya. Sedikit banyak
terungkap. Pencairan orang yang tenggelam di sungai pun kadang meminta
pertolongan penasihat spiritual untuk berkomunikasi terhadap makhluk gaib “penunggu
sungai”. Nah apakah tindakan tersebut bisa dilakukan dalam kajian ilmiah?
Saya kira, tergantung keberanian dalam meneorikan dari pendekatan kita
yang secara terus menerus digunakan secara konsisten mengungkapkan kebenaran
dari objek yang diteliti. Toh dulu kita sebelum mengenal Ilmu Metafisika,
manusia sudah melakukan tindakan-tindakan yang kemudian dinamakan metafisik. Istilah
Parapsikologi dimunculkan setelah fenomena yang tak biasa dari indra eksternal
paranormal mendeteksi objek yang sudah dilakukan oleh manusia.
Dengan pendekatan ini kita bisa mengungkap informasi dari situs makam
bersejarah tanpa membongkar dan merusak makam untuk mengukur usai kebendaan. Saya
membayangkan munculnya para ilmuan yang teorinya dirujuk oleh orang luar, tidak
sebaliknya. Ini adalah cerita ngalor-ngidul saat bertemu para dosen dan guru
besar di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (Metro-Lampung, 24/12/2022)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar