Sabtu, 29 November 2014

Mantra Kok dikira Dzikir

Saat usai tahlilan, sambil menikmati makanan sajian orang-orang berbincang-bincang mbahas thethek bengek, ngalor ngidul. Dalam bincang-bincang nyante tersebut, terdengar suara doelkemplo, Pak ustadz, “ minta amalan agar kita diberikan kesehatan,…diberikan kekayaan berlimpah,…atau diberikan istri cantik itu juga dinamakan dzikir…?” tanya Doel Kemplo.
“Ke tempat orang pintar kemudian diberikan amalan tertentu, misalkan baca ini 100x…. baca itu 1000x setiap malam …….dan lainnya. “Itu juga termasuk dzikir” jelas pak ustadz. Owh….terdengar kuur swara jamaah sambil manggut-manggut. Kemudian terdengar suara keras memecah kesunyian, “Bukan” sergah doelzemprull. 
“Kalo yang tadi dijelaskan namanya Mantra ”lanjut doelzemprull. “Orang-orang memakai ayat-ayat al qur’an atau asma’ Allah atau selawat digunakan sebagai mantra. Dengan tujuan memperoleh sesuatu yang diinginkan, itu tidak dilarang, tapi………..”
“Tapi apa doel……….” Tanya Kamit. “Apa kalian hanya ingin balasan di dunia saja…?” Tuhan akan berikan apa yang kita minta, wong tidak minta saja dia penuhi kebutuhan hidup kita. Yang kalian baca itu kan permintaan, agar sesuatu itu terwujud di dunia, bila sudah terwujud apa kalian akan meneruskan laku apa yang kamu wiridkan tadi?
“Tak lepas dari mengingatnya itu namanya Dzikir, lha wong kalian ini saat mbaca wirid yang diingat keinginan kalian, bukan Tuhan..? iya kan……..?”, semua terdiam dengan pertanyaan doel.
Mengingatnya dengan tidak meminta sesuatu, akan diberikan sesuatu yang lebih baik di sisinya. Dengan kata lain apabila kita baca-baca asma’ Allah, selawat, dan ayat-ayat al Qur’an dengan tujuan meminta sesuatu namanya pamrih. 
Bila rutin dilakukan dengan jumlah tertentu namanya wirid, seperti awrad ba’da shalat fardlu atau bacaan-bacaan lainnya yang terbilang. Dilakukan untuk melatih diri agar terbiasa dan kuat berdzikir.
bila diri tak lupa dari mengingatnya, baik itu melalui lisan, pikiran hati maupun perbuatan maka itu dinamakan dzikir. Berkata yang bermanfaat, berpikir yang mengarah pada taqarrub ila Allah, dan menggerakan hati dalam tiap denyut nadi tak lepas dari asma’nya, serta berbuat yang selalu diridloi-Nya.
“itu sih pemahaman saya…..” kata doel zemprull. “Kalo ente-ente terserah, mau mantra dianggap dzikir….ya monggo”, lanjutnya. "Kalo saya dianggap aneh....ya biarin, wong saya ga menganggap aneh diri saya. Justru yang aneh-aneh itu diri sampeyan............ begitu kecilnya kalian bandingkan Tuhan dengan keinginan kalian".
- -DZl al Q-shud, Jakarta; 24-12-2013 - -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan

Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...