Kamis, 02 April 2015

Gadjet Masuk Surga

“Dan,...mbok bapakmu dibacain surat yaasin, dibimbing,..biar khusnul khotimah”, saran Doel pada Rasdan

“sudah kok doel,.........tenang saja, tidak hanya surat yaasiin bahkan tiga puluh juzz tak henti-hentinya kami perdengarkan,....”, jawab Rasdan.

“oooh,...bagus kalo begitu,....“Siapa Dan yang bacain?,...kok kamu dan dulur-dulurmu masih disini malah guyon riang,?”, tanya Doel Zemprull penasaran.

“Kita kan sudah modern,....tak perlu kita yang baca, kan ada HP.., MP3 dan lainnya.... yang dapat kita puter, surat apa,...bahkan sehari semalam pun tidak masalah kan ngga capek” jawab Rasdan dengan enteng.

Ndasmu!!!,...gemblung!!!,....uuueedan kowe Dan!!!”, tiba-tiba suara Doel meninggi dan sewot nyaci Rasdan.

“Baktimu pada bapakmu itu apa,...?, itu suara bagus nan indah, tapi apakah mempunyai ruh keikhlasan, ruh pengabdian, ruh-ruh lainnya,........”
“Rekam saja, sholatmu,...terus tiap datang waktu sholat tampilkan rekaman sholat magrib, isya’, subuh, dzuhur dan sholat ‘asharmu,.............”,

“Kamu itu mbok jangan ngikut-ngikut orang yang rajin muter ngaji dan tarhiman di masjid-masjid yang sekarang marak diperdengarkan. Sementara mereka malas untuk baca sendiri,...al Qur’an bukan diperuntukkan bagi kaset atau CD tapi untuk awakmu (dirimu), kita dan manusia sebagai tuntunan dan hidayah,...dibaca juga berpahala,...”

“Lha kalo kaset atau CD yang diputer,...kasian malaikatnya, siapa yang diberi pahala,...terus siapa yang masuk surga nanti,.............pastilah HP, kaset, CD atau Gadjetmu saja. Lha kamunya,.......
Dasar gemblung,..........ga usah ngikut-ikutan yang tidak-tidak.” Doel menutup ocehannya dengan menyuruh Rasdan untuk baca Yaasin dan menuntun bapaknya dengan syahadat serta kalimat "Allah,..Allah", dan tak lama bapaknya meninggal. (dz al Q-shud )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan

Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...