Jumat, 04 Agustus 2023

"Murtad Verbal" Caci Makanan

Jangan kebanyakan makan nasi, nanti diabetes!

Jangan kebanyakan gula nanti merusak ginjal!

Jangan makan sayuran hijau nanti kena asam urat!

Jangan makan gorengan, nanti kolestrol!

Jangan makan sate kambing nanti hipertensi!

Atau dengan kalimat lain, saya memilih makanan anu karena lebih sehat dibandingkan dengan anu. Saya memilih makanan organik, karena lebih alami dibandingkan dengan makanan anu yang tidak organik. Obat herbal lebih sehat dibandingkan dengan obat kimia pabrik.

Orang menghindari beras putih karena pemicu diabet, dan berganti ke beras merah karena serat tinggi dan minim karbohidrat. Orang berpindah konsumsi gula pasir dengan berpindah mengkonsumsi pemanis buatan yang oleh pabrik diiklankan pemanis yang aman. Jangankan pemanis buatan, yang manis alami saja buat kita mabuk kepayang tidak tidur semalaman…. Hahaha

Pencegahan terhadap konsumsi makanan akan terus terjadi dan menjadi racun rasa ketuhanan kita. Dimana semua atas kendali Allah, dan manusia menikmati fasilitas tanpa berlebihan dan mensyukuri kenikmatannya. Namun, saat sehat wal afiyat rakus makan tanpa menghardik makanan tersebut, kemudian usia menua dan fungsi organ melemah dengan congkak menyalahkan makanan.

Semua tersangkanya adalah makanan, padahal kita sebagai konsumen makanan terlalu serakah dan tidak membiasakan perilaku yang sehat. Mencaci makanan sejatinya yang dicaci adalah Allah Swt., yang menciptakan tumbuhan dan hewan untuk dikonsumsi dan dikembangkan menjadi makanan olahan lainnya. Mencaci makanan menghilangkan eksistensi Allah Swt., sebagai musabbib al asbab yang menghendaki kita demikian karena perilaku kita. Mencaci makanan pada dasarnya melempar kesalahan kepada makanan dengan arogansi diri (kesombongan diri) padahal kita sebelumnya sangat menikmati makanan tersebut tanpa batas.

Pengetahuan yang banyak tentang efek buruk makanan tanpa didasari oleh rasa ketauhidan akan terseret pada penghilangan eksistensi Tuhan, murtad secara verbal. Bertauhid adalah mengendalikan perkataan, perbuatan, pikiran dan perasaan kita dari selain diri-Nya (AB)

 

Malang, 04 Agustus 2023

Abdul Basid 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan

Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...