Sabtu, 22 November 2014

Shalat Kehidupan

Sholat merupakan ibadah yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri salam. Takbiratul ihram hanya diperdebatkan mengangkat atau tidaknya tangan kita atau bersedakep atau tidaknya. Tidakkah kita mawas diri atas kebesaran-Nya kita dihidupkan dan ditanggung segala kebutuhan kehidupan kita.

Rukun fi'liyah dan qawliyah sholat hanya sebatas keabsahan fiqhiyah. Tidakkah gerak dan ucapan kita harus sesuai dengan tuntunan agama (Islam), seluruh kehidupan kita menjadi batal bila tak memenuhi syarat rukun kehidupan. Bahkan tidak sempurna kehidupan kita bila tak tumakninah. 

Salam hanya diributkan ke kanan atau kiri, atau hanya sebuah cerita bila kanan adalah surga dan kiri adalah neraka. Bukankah keselamatan harus melingkupi segala penjuru atas perilaku kita. Orang lain dapat merasa nyaman dan aman atas keyakinan, jiwa, keturunan, akal dan harta bendanya dari tangan kita, bahkan dalam kehidupan komunal kita harus menjaga kedamaian.

Dengan kebesaran Allah kita dilahirkan dan ditanggung segala kebutuhan hidup kita di dunia tanpa Dia menghitungnya. Gerak dan ucapan kita dalam keseharian seharusnya disesuaikan dengan keinginan-Nya, sehingga dapat menciptakan kedamaian atau keselamatan minimal kedamaian/keselamatan diri kita. Selamat dari fitnah, siksa kubur, dan penderitaan dunia-akhirat.

--DZ. al-Q-shud--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan

Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...