Kamis, 12 Maret 2015

Siluette Cinta

Gelap tak nampak, hanya bayangan hitam yang bergerak dalam benak saat memunculkan sosok perempuan yang cantik, dan berparas ayu. Banyak orang mengagumi dan sangat tertarik dengannya, apalagi saat rambutnya terurai sepinggang dengan warna coklat kopi keemasan menambah seksi dan gairah para lelaki. Tidak..!!, dia menutupi dengan jilbab yang penuh modis saat bekerja dan akhir-akhir ini selalu mengenakan hijab berukuran longgar. Sebagai bentuk konskuensi dirinya untuk bermetamorfose menuju shaleha.
Klethok,...klethok, suara hak sepatu setingi 10 cm yang membentur lantai, sebagai irama mengiringi langkah perempuan cantik dengan tinggi 165 cm. Hak tinggi untuk menambah beberapa senti agar tampak seperti model-model di televisi.  Tak mengapa, hak itu hanya menyangga 50 Kg beratnya.
Tak terlihat besar, namun tampak seksi menonjol seukuran 36+ saat menggunakan baju berukuran midle yang berpadu dengan celana 1/8, dengan nomor pinggang 27. Kaki tampak mungil, tatkala lepas dari sepatunya yang berukuran 37. Kaki yang bersih dengan putih sebening air kuku-kukunya tentunya tak ada rangen apalagi kutu air.
------------------
Ah,.....aku terlalu ngelantur membayangkan seseorang yang tidak mau membantu pikiranku yang terlalu berat untuk menampakkan wajahnya. Berikan saja foto Angelina Jolie, Taylor Swift, atau Katrina Bowden, para aktris cantik Hollywood. Atau bila putih bersih sebagai keturunan Manado dan Lampung yang besar di Bandung, mungkin mirip Song Hye Gyo, Jang Na Ra, Lee Min Jung atau Song ji Hyo, para artis cantik korea. Bila agak kearab-araban, kirim saja foto Katrina Kaif, Aishwarya Ray, Kajool atau Karina Kapoor. Pasti aku akan mempercayainya, namun hingga saat ini “tidak” sebagai  jawabannya.
Cinta bukan pobhia, Islam yang rahmatan lil alamin digambarkan oleh orang-orang barat orientalis menjadi islampobhia. “Bila aku berikan foto-fotoku, maka aku akan teridentifikasi dan kamu pasti akan mendatangiku”, dan selanjutnya “ akan nyamperi saya di kantor, terus cerita ke boss”. “Hancur karierku, yang telah lama aku bangun dengan susah payah menjaga amanah”.
Apakah cintaku tak bisa menjaga, menyayangi dan menghormati, memaafkan dan memuliakan ? Hee,......mungkin obsesiku yang membuat ia takut, sehingga “mengandai-andai”, saya yang akan menghancurkan hidupnya.
Saat mengingatnya dalam kerinduan hanya bayang-bayang hitam (siluette), tak mampu aku memvisualisasikan. Tidak matanya, wajahnya, atau bibirnya yang tipis, semua nampak hitam seperti bayangan.
Nestapa, bercumbu dengan bayanganku sendiri. Karena tak beda, putih atau kuning kulitnya, kuciumi diriku hingga keluar cairan putih dari kemaluanku. Aku merasakan kehangatannya melalui suaranya yang membuat panas seluruh tubuh dan jantung berdetak. Saat lemas tubuh ini, tersadar hanya dengan bayangan yang tak mampu aku visualisasikan. Tak hanya sekali atau dua kali, aku melakukannya, namun berkali-kali layaknya kerinduan seorang suami pada istri.
Aku tak menganggap dia sebagai wanita yang membutuhkan belaian, sehingga aku memanfaatkan. Juga bukan karena dia kesepian dan aku menemaninya hingga tak sadarkan diri aku telah telanjang. Juga bukan sebagai pengisi waktu luangku, seperti yang dia tuduhkan padaku. Aku menyayanginya, dalam hayalan dan bayangan walau sebenarnya nyata. Namun, akankah selamanya menjadi bayangan (siluette) cinta, yang akan aku nyanyikan dalam kerinduan ?
Aku takkan memaksa untuk membantuku visualisasikan dirinya, karena ada banyak rahasia yang harus dia jaga. Ada atau tak ada dirinya tetaplah aku merindukannya, wahai siluette cinta. Salam, ada atau tiadaku semoga tetap merindukanku untuk sebuah bayangan indah dalam kebersamaan.
Tidak,!!!...sekalipun aku merengek meratap, dia takkan berikan gambaran dirinya. Aku akan hargai dan hormati pilihannya untuk kemuliaannya dengan sembunyi atas segala aktifitasnya dari diriku. Aku akan selalu menuliskan semua tentang kerinduanku yang dapat dibaca dalam blog pribadiku untuk menunjukkan bahwa aku tetap menyayangi dan merindukannya. Satu hal yang kuharapkan adalah dia menjadi mulia, baik dihadapan manusia maupun saat menghadap Tuhannya.
Dz al Qishud 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan

Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...