Berbeda dengan perempuan, lebih melihat gagah dan tegap tubuhnya
adalah laki-laki yang mampu melindunginya padahal hatinya pecundang. Tampan
merupakan suatu kebanggaan tatkala diajak jalan berlenggang, sangat menyakitkan
karena suka main perempuan dan kebutuhan sehari-hari tak tercukupkan. Mercy dan
pakaian perlente sebagai tolok ukur ketercukupan harta walau mereka tidak tahu
kalau itu barang kreditan atau pinjaman teman. Kurus, cungkring, dekil dengan
kesederhanaan terlewat oleh pandangan, walau tidak semua perempuan demikian.
Seperti halnya wanita cantik dengan pakaian transparannya,
hasrat kita memuncak untuk menidurinya . Bila seksi berakhir pada birahi, engkau
tinggalkan setelah puas dengan rasa nyeri. Kemudian akan kembali, setelah
setelah butuh penetrasi dan ejakulasi. Wanitamu beranak pinak sehingga badan
tak terawat karena banyak anak. Apakah masih seksi wanitamu setelah jamah,...?
Ibadah itu seksi, banyak yang bergegas karena janji pahala dan
surga. Tanpa engkau melihat apa itu pahala dan di mana surga itu berada....?
Engkau harus yakin itu ada, sehingga beragam orang menafsirkan, siang malam
mereka beribadah tertipu oleh dirinya sendiri karena pahala dan surga yang
dituju karena keseksiannya. Bila tiap hari engkau bisa lihat pahala dari buku
raportmu maka engkau pun akan seenaknya beribadah.
Surga itu seksi karena transparansinya, Tuhan hanya
menggambarkan betapa indahnya hidup di dalam surga tanpa menunjukkan
keberadaannya. Hanya akan dinikmati dan dilihat saat kita mati dengan bekal
pahala, sehingga kita bernafsu untuk meraihnya. Bila engkau tafsiri surgamu
dengan kebahagiaan dunia, maka engkau puaskan diri di dunia dengan membangun
tahta dan kerajaan. Dan lupa akan kehidupan setelahnya. Bila pahala dan surga
Tuhan telanjangi, maka ibadah tidak menarik lagi dan neraka tidak ditakuti.
Tuhan lebih seksi, Dia digandrungi oleh para pecintanya tanpa
berharap pahala dan surga. Bahkan neraka pun rela di”ambah”nya hanya untuk
bertemu dengan-Nya. Beragam cara mereka menemukan dan menikmati keseksian-Nya,
bahkan sampai memuncak birahi mereka sehingga tidak ingat apa-apa.
Nafsumu pada-Nya sebesar pengetahuanmu terhadap-Nya, satu
persatu Dia membuka hijab untukmu semakin lama transparan engkau melihat.
Kecepatan hijab ditanggalkan sebesar apa usahamu berbuat yang Ia suka dan
engkau mampu menjaga rahasia-Nya. Semakin engkau tahu Dia, seksi engkau rasakan
dan ingin meniduri-Nya, kau peluk dan tak ingin lepas dari-Nya.
Bila sudah telanjang bulat engkau lihat, engkau akan sirna,
hancur di hadapnnya tak tersisa. Tiada lagi engkau dan Dia, hanya Aku (Allah)
yang ada menyatu hamba menjadi cinta.
DZ al Qishud, Jkt:15/01/14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar