Selasa, 12 Mei 2015

Bernegosiasi Dengan Tuhan

Bulan Rajab, mau tidak mau mengingatkan kita pada peristiwa Isro' Mi'roj Nabi Muhammad saw. Perjalanan yang dimulai dari Masjid al Haram menuju Masjid al Aqsha dan dilanjutkan menuju sidratin al muntaha, untuk menerima perintah kewajiban shalat lima waktu.
Muhammad saw., harus bolak-balik meminta keringanan kewajiban melakukan 50 rekaat shalat atas saran para Nabi sebelumnya, demi umatnya beliau berkenan untuk bernegosiasi dengan Allah swt. Hingga akhirnya malu untuk kembali menghadap Allah, dan deal pada lima waktu shalat atau 17 rekaat yang harus (wajib) dikerjakan oleh umat islam.

Keringanan yang didapatkan rasul Muhammad saw., sangat berarti bagi umatnya. Dengan rahmat-Nya, Allah juga tetap memperhitungkan shalat sunah lainnya bila umat rasul Muhammad saw., tetap menjalankan. 50 rekaat tetaplah 50 rekaat dengan level perintah yang berbeda, sekalipun demikian tetaplah sebuah perintah atau anjuran, berikut 50 rekaat shalat tersebut;
17 rekaat shalat wajib
14 rekaat sunah rawatib
08 rekaat sunah tahajud
03 rekaat sunah witir
08 rekaat sunah dhuha
---------------------------- +
= 50 rekaat

Kenapa Allah mengabulkan permintaan rasul Muhammad saw., ? 
itu hak Allah, dan beliau adalah kinasih, sosok manusia yang dicintai Allah swt., bahkan Nabi Adam as., pun dinikahkan dengan Siti Hawa dengan bersyahadat menyebut Muhammad saw. 
Rasul Muhammad tidak meminta pada Allah untuk kepentingan pribadi atau keluarganya, melainkan untuk umatnya.

Berusahalah untuk menjadi kinasih, menjadi manusia paripurna (insan kamil) atau muttaqin. Dan janganlah kalian egois dalam berdoa, bukan untuk diri dan keluarga saja. Murid-muridmu, pelangganmu, anak buahmu, tetanggamu, dan semua umat manusia. Lisanmu yang menyebutkan mereka adalah kehalusan hatimu untuk rela mendoakan mereka.

Silakan bernegosiasi dengan Tuhan, pasti Dia akan mengabulkan permintaanmu, dengan memantaskan diri untuk layak bernegosiasi dengan-Nya. 

Selamat bernegosiasi dengan Tuhan

(dz al Q-shod: Jakarta: 12/05/2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan

Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...