Rabu, 01 Juli 2015

Tak Berharap, Karena "Kau" Mengecewakan

Pohon mangga yang ku gadang-gadang tumbuh besar dan berbuah banyak, ternyata belum berbunga terendam air asin dan mati. Pohon pisang yang ditanam dibelakang rumah, kunanti buahnya ternyata hilang dicuri tetangga. Begitu pula ikan yang dikolam hilang tak satu pun tersisa, padahal kuberharap bisa panen raya.

Orang yang kuharapkan melindungiku ternyata memberikan racun tiap hari dalam piring nasiku. Kawan yang kuharapkan membantuku menyeberangi jembatan shirath, sengaja mendorongku jatuh dalam lautan api. Tetanggaku yang kuharapkan melindungi kehormatanku, bersilat lidah jualan ghibah menceritakan fitnah. 

Mungkin, Kau mengajariku untuk tak berharap pada Pohon Mangga, Pisang, Ikan di Kolam, Pemimpin, Tetangga dan kawan-kawanku serta semua makhluk yang ada di dunia. Karena mereka akan mengecewakan, mereka bukan penentu apalagi mereka yang bisa mengutak-atik otak dan hati yang mbolak-mbalik. Pagi bilang A, siang B, sore C dan paginya lagi lupa apa yang disampaikan.

Tapi, bila kuberharap hanya kepada-Mu, apakah Kau juga akan mengecewakanku ?
Bukan aku tak mempercayai-Mu, namun sudah sekian lama aku mengecewakan-Mu. Mungkin sebaiknya aku juga tak berharap pada-Mu, aku takut bila harapan demi harapan aku sampaikan bahkan dengan tangisan malah Engkau tertawakan.

doel zemprull al Q-shud; 01/07/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan

Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...