Kita menganggap orang gila sangat menjijikkan, kotor dan mengganggu pemandangan kota. Mereka dengan pakaian kumal, tidak utuh, bahkan sebagian lain tidak mengenakan baju sama sekali ( telanjang ). Kita menganggap diri kita lebih mulia dari mereka karena menggunakan baju, pernak-pernik, sepatu, berkendara, makan higienis, olah raga dan ngumpul bersosialita. Berpendidikan tinggi, bekerja di perusahaan multi nasional, menjadi pegawai negeri, wakil rakyat dan pejabat.
Jangan percaya tulisan-tulisan ini dan Penulisnya. Percayalah pada Tuhanmu, bila engkau dapat mengambil pelajaran bukan karena Penulis atau tulisannya melainkan Tuhan yang memberimu pemahaman.
Rabu, 24 Juli 2013
Kamis, 11 Juli 2013
Sinergisitas Sekolah dan Pesantren dalam Membangun Karakter Bangsa
Biasanya sekolah akan meliburkan siswa-siswinya pada awal dan akhir pekan bulan Ramadhan. Pesantren Salaf akan meliburkan para santri dari pembelajaran reguler dan mengganti dengan program "pasaran" atau "pasanan". Tidak bagi pesanntren semi modern, mereka harus mengikuti kalender pendidikan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Saat pemerintahan Gus Dur, pembelajaran di sekolah diliburkan selama bulan Ramadhan. Untuk mengembalikan anak-anak dalam pengawasan orang tua dan masyarakat.
Saat pemerintahan Gus Dur, pembelajaran di sekolah diliburkan selama bulan Ramadhan. Untuk mengembalikan anak-anak dalam pengawasan orang tua dan masyarakat.
Rabu, 10 Juli 2013
Doa Yang Tak Menembus 'Asry
Saat itu bulan Ramadan, seorang 'abid ( ahli ibadah ) sedang melakukan sholat malam. di langit dan disekitar dia para malaikat memujinya; " nich dia, orang yang do'anya dapat menembus arsy ", sedikit dia merasa ke-GR-an karena diuji oleh Allah dengan pujian para malaikat yang diperdengarkan dia.
Hari-hari berikutnya, setiap dia selesai sholat malam tampak murung dan tak bersemangat. Allah telah memperdengarkan olokan malaikat ( malaikat tak memuji lagi ) kepada dia atas ibadahnya; "ah percuma, sekarang doanya ga bakal nembus arsy..." tanya yang lainya; "emang kenapa?"
Selasa, 04 Juni 2013
Memuliakan Badan Wadhak Bangkai…..
Tempat
kerja merupakan skala kecil berkumpulnya orang-orang yang membentuk masyarakat
tersendiri, sesuai dengan pekerjaan yang digelutinya. Watak manusia yang
mengisinya juga dapat sama dengan watak-watak manusia di lingkungan masyarakat
luas bahkan suatu kaum tersendiri.
Ada yang
seperti Adam dan Hawa yang tertipu oleh bisikan manis dari buah segar nan enak
rasanya yang menjerumuskan pada pengingkaran terhadap amanah Allah. Ada yang
seperti Zulaikha dan rekan-rekan wanitanya yang gampang takjub dengan kemolekan
duniawi yang disimbulkan pada wajah Yusuf. Karena layaknya sebagai kaum ada
pula yang ditugasi sebagai penyeimbang yang digambarkan antara cahaya dan
kegelapan. Ada yang seperti sengkuni dalam kisah pewayangan, yang cukup lihai
memainkan perannya sebagai sengkuni.
Kamis, 30 Mei 2013
"Mengundur-Lamakan Qiyamat"
Sebagai
seorang mukmin harus mengimani adanya hari akhir atau qiyamat. Suatu
hari dimana proses kehidupan individu maupun jamak berakhir untuk mengawali
proses penegakan hokum Allah Yang Maha Adil. Akhir dari sebuah perjalanan bukanlah
tanpa proses (ujug-ujug ) tetapi ada kabar dan tanda-tanda sebelumnya.
Langganan:
Postingan (Atom)
Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan
Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...
-
Bismillah, dengan nama (-nama) Allah kita memulai aktivitas dengan kebaikan dan mengakhirinya dengan rasa syukur (kebaikan) dengan kalimat h...
-
Dosen berkewajiban menjalankan tiga darma, yaitu mendidik dan mengajar, riset dan mengabdikan diri pada masyarakat. Semua jenjang jabatan do...
-
Gb. Di Depan Kantor Urusan Haji Indonesia Makkah Dini hari waktu Makkah saat itu mendapatkan pesan wattshap, mengabarkan wafatnya Mbah Moen...