![]() |
Korean Movies (2013) |
Jangan percaya tulisan-tulisan ini dan Penulisnya. Percayalah pada Tuhanmu, bila engkau dapat mengambil pelajaran bukan karena Penulis atau tulisannya melainkan Tuhan yang memberimu pemahaman.
Selasa, 27 Desember 2022
KOREAN MOVIES: BELAJAR DARI GURU NA DAN PREMAN JANG-HO
Senin, 26 Desember 2022
Data Berserak, Silakan Dipungut

Penelitian merupakan bagian dari tugas Dosen yaitu mengajar/mendidik, meneliti dan mengabdi sesuai dengan Tridarma Perguruan Tinggi. Dosen bisa mengajar sambil menggunakan mahasiswa sebagai responden. Dosen memiliki banyak sumber data yang bisa dipungut, dikelompokkan dan dianalisis menjadi sebuah tulisan yang menarik.
Sabtu, 24 Desember 2022
Jin: Informan Penelitian?
Di sela-sela makan siang di Rumah Makan Alaska, Karanganyar Pekalongan ada pembicaraan menarik. Menurut Ketua LP2M, Prof. Imam Khanafi; kampus dipeseni sama Habib Luthfi untuk mengeksplorasi sejarah-sejarah makam di wilayah Pekalongan dan sekitarnya. Hasil riset diharapkan dapat memetakan penyebaran Islam di wilayah Pekalongan. Bagaimana cara mengungkapkan fakta dalam sebuah situs makam atau peninggalan cagar budaya berbentuk benda yang memiliki sejarah?
Selasa, 29 November 2022
Pembangunan Bukan 5 Tahunan
Pemilu 2024 masih jauh, para calon atau orang yang menginginkan menjadi calon sudah kasak kusuk memantaskan diri layak dicalonkan sebagai Calon Presiden (Capres) atau Calon Wakil Presiden (Cawapres). Beberapa nama seperti Ganjar Pranowo, Probowo, Anis Baswedan, Erick Thohir, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Agus Harimurti Yudhoyono, Puan Maharani, dan nama-nama lainnya sudah mulai "dijajakan" hingga menggunakan polling-pollingan.
Jumat, 03 Juni 2022
Bila Tuhan “tak ada”, piye yo?
Ada ucapan tokoh nasional, “Bila aku dah meninggal, piye yo bangsa ini?”
Pertanyaan tersebut dapat kita dapat menjawab; “Biasa-biasa saja”, seperti jawaban Mas Gibran dalam wawancara talkshow Mata Najwa.
Rabu, 01 Juni 2022
Jangan Meremehkan
Orang yang mengenal orang-orang “besar” dapat lupa daratan, sehingga tatkala turun di landasan akhirnya tergelincir, jatuh dan malu. ini terjadi karena mereka melupakan teman, tetangga, dan orang-orang yang dulu sama-sama “rendah” status sosial ekonominya. Kita tidak boleh memandang remeh dan menghinakan orang-orang tersebut, bisa jadi mereka berubah nasibnya baik melalui ikhtiyar diri atau karena anak-anak mereka hingga kemudian sukses. Dan status sosial kita lebih rendah dari mereka.
Sabtu, 28 Mei 2022
KODRAH LURAH: Penanaman Tauhid Melalui Pemilihan Kepala Desa
Masing-masing wilayah memiliki kearifan sendiri dengan penyebutan pemimpin desanya (kepala desa). Sebutan geuchik (Aceh), wali nagari (Sumatera Barat), pambakal (Kalimantan Selatan), hukum tua (Sulawesi Utara), perbekel (Bali), kuwu (Pemalang, Brebes, Tegal, Cirebon dan Indramayu), pangulu (Simalungun, Sumatera Utara), peratin (Pesisir Barat, Lampung), dan Kapala Lembang (Tana Toraja & Toraja Utara, Sulawesi Selatan) (sumber: wikipedia). Dan di sebagian wilayah Jawa menyebutnya dengan Ki Lurah, namun setelah perubahan istilah desa dan kelurahan menurut Undang-undang Nomor 5 tahun 1979, lambat laun panggilan Ki Lurah menjadi Pak Kades (Kepala Desa).
Setelah
pemberlakukan Undang-undang tersebut, Kepala Desa dipilih oleh masyarakat desa
secara demokratis, sedangkan Lurah merupakan jabatan karir yang ditunjuk oleh
Bupati atau Walikota untuk memimpin wilayah tingkat kelurahan. Proses pemilihan
Kepala Desa dulu dikenal sebagai “KODRAH LURAH”.
Bila
kita telusuri, kata KODRAH merupakan serapan dari Bahasa Arab dari akar kata qa-da-ra
yang artinya kuasa. Kodrah juga merupakan salah satu sifat dua puluh Allah qudrat
yang berarti Maha Kuasa. Kodrah Lurah dapat dimaknai sebagai menjemput
pemimpin desa sesuai dengan kuasa Allah. Orang yang menerima pulung disinyalir
merupakan orang pilihan Allah. Masyarakat menyebutnya sebagai pulung keprabon
atau wahyu keprabon dan ada yang menyebut ndaru.
Pulung
berarti
mendapatkan anugerah dan keprabon dapat berarti kepemimpinan. Pulung
Keprabon berarti anugerah untuk memimpin, sesuai keinginan para leluhur. Pulung
ditandai dengan jatuhnya "bintang" atau cahaya dari langit kepada
orang terpilih yang akan menduduki jabatan lurah (Kepala Desa). Orang-orang
waskito kemudian menggunakan petunjuk itu untuk memberitahukan kepada
masyarakat untuk memilih calon yang ketiban pulung.
Proses
pemilihan kepala desa yang dilakukan oleh masyarakat adalah ikhtiyar secara
demokratis untuk menunjukkan kelayakan kepada masyarakat. Kelayakan tersebut
dapat dilihat dari syarat administratif, penyampaian visi-misi-program kerja dan
perilaku keseharian para calon. Di sisi lain, para kandidat harus memperjuangkan
kelayakan diri di mata leluhur dan Sang Penguasa dengan pertanda Pulung tersebut
sebagai anugerah atau kepercayaan.
Pengistilahan
Kodrah Lurah, memberikan pesan bahwa kepemimpinan Kepala Desa adalah anugerah
dari Allah Swt sebagai perwujudan dari sifat Qadrat (berkuasa) atas segalanya; innnallah
‘ala kulli syai’in qadir. Serapan ajaran Islam banyak kita temukan dalam
peristilahan di Jawa, seperti sekaten (syahadatain), merah delima
(dal-lima: surat al-ikhlas) dan lainnya. Dan sudah seharusnya setelah Kodrah
Lurah (pemilihan Kepala Desa), situasi dan kondisi desa tetap adem ayem sebab
masyarakat harus menerima kuasa Allah (Qadrat-Iradat) atas seseorang yang terpilih
menjadi kepala desa atau lurah.
Semoga
masyarakat desa memahami makna "KODRAH LURAH" yang merupakan
penauhidan ajaran agama melalui penyelenggaraan pemilihan kepala desa. Sehingga
masyarakat tetap harus mencari petunjuk, siapa sosok yang tepat menjadi
pemimpin, dan menerimanya sebagai suatu pemberian dari Allah swt atas
kuasa-Nya.
Perubahan
istilah “Kodrah Lurah” menjadi Pilkades (Pemilhan Kepala Desa) menghilangkan nilai-nilai
filosofis yang dibangun oleh para leluhur. Apalagi praktik Pilkades mengadopsi
Pilkada dan Pemilu legislatif yang cenderung menggunakan materi untuk
menghimpun dukungan dari masyarakat. Pemilihan pemimpin dengan modal yang besar
cenderung memupuk perilaku koruptif untuk mengembalikan modal yang telah
dikeluarkan untuk meraih kursi kepemimpinan.
Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan
Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...
-
Bismillah, dengan nama (-nama) Allah kita memulai aktivitas dengan kebaikan dan mengakhirinya dengan rasa syukur (kebaikan) dengan kalimat h...
-
Dosen berkewajiban menjalankan tiga darma, yaitu mendidik dan mengajar, riset dan mengabdikan diri pada masyarakat. Semua jenjang jabatan do...
-
Gb. Di Depan Kantor Urusan Haji Indonesia Makkah Dini hari waktu Makkah saat itu mendapatkan pesan wattshap, mengabarkan wafatnya Mbah Moen...