Kamis, 31 Agustus 2023

Mendidik Dengan Puji-pujian di Masjid

ToA merupakan salah satu merek speaker, namun masyarakt telah mengenal corong pengeras dengan ToA. Penemu pertama speaker adalah Peter L. Jensen berkebangsaan Jerman pada tahun 1886 M dan diteruskan oleh Thomas Graham Bell dengan speaker elektrik. ToA Corporation adalah perusahaan produsen perangkat teknologi komunikasi yang berkantor pusat di Minatojima-Nakamachi. Didirikan oleh Tsunetaro Nakatani pada tahun 1934 dengan nama TOA Electronic Manufacturing Company yang memproduksi pengeras suara dan mikrofon yang mengacu pada tiga konsep, yaitu keamanan dan keselamatan, informasi dan komunikasi, serta audio profesional.

Senin, 28 Agustus 2023

Mengapa Dikubur di Dekat Rumah?

 Kuburan dianggap sebagai salah satu spot yang ditakuti orang. Kesereman kuburan terbayang disana banyak gundukan orang mati, kemudian nongol sosok pocok dan hantu lainnya seperti dalam cerita-cerita yang beredar di masyarakat dan ditayangkan di film-film horor Indonesia. Karena kesereman tersebut kuburan atau tempat pemakaman umum biasanya berada di sudut desa, jauh dari pemukiman. Atau bisa jadi kesereman tersebut diciptakan agar tetap terpelihara kesakralan kuburan agar tidak aktivitas di kuburan selain datang mengirimkan doa.

Minggu, 20 Agustus 2023

HUT Kemerdekaan Yang Tak Memerdekaan Kemplo

 Semua orang memperingati HUT RI ke-78, termasuk orang-orang Pagemblungan yang juga mendapatkan undangan untuk mengikuti upacara di alun-alaun. Selepas upacara terjadilah percakapan antara Doel Semprul dan Doel Kemplo.

Sabtu, 19 Agustus 2023

Bersihkan Cawanmu

Ilmu ibarat air jernih yang bersumber dari Tuhan melalui wahyu yang diturunkan kepada utusannya di muka bumi. al-Quran sebagai sumber keilmuan yang bisa menjadi petunjuk, klarifikan, obat, dan sumber bacaan yang dikuatkan dengan manifestasi utusannya yang kita sebut sebagai sunnah. Sunnah merupakan prototype baik ucapan (qauliyah), perbuatan (fi’liyah) ataupun pernyataan (taqririyah) rasul yang hidup. Yang mendekati sunnah rasul adalah sunah sahabat nabi saw., kemudian para generasi berikutnya (tabiin) dan yang paling mendekati untuk digugu dan ditiru adalah ahli ilmu (ulama). sesuai dengan sabda Nabi saw., al-ulama’ warasatu al-anbiya: ulama adalah pewaris para nabi.

Jumat, 04 Agustus 2023

"Murtad Verbal" Caci Makanan

Jangan kebanyakan makan nasi, nanti diabetes!

Jangan kebanyakan gula nanti merusak ginjal!

Jangan makan sayuran hijau nanti kena asam urat!

Jangan makan gorengan, nanti kolestrol!

Jangan makan sate kambing nanti hipertensi!

Atau dengan kalimat lain, saya memilih makanan anu karena lebih sehat dibandingkan dengan anu. Saya memilih makanan organik, karena lebih alami dibandingkan dengan makanan anu yang tidak organik. Obat herbal lebih sehat dibandingkan dengan obat kimia pabrik.

Orang menghindari beras putih karena pemicu diabet, dan berganti ke beras merah karena serat tinggi dan minim karbohidrat. Orang berpindah konsumsi gula pasir dengan berpindah mengkonsumsi pemanis buatan yang oleh pabrik diiklankan pemanis yang aman. Jangankan pemanis buatan, yang manis alami saja buat kita mabuk kepayang tidak tidur semalaman…. Hahaha

Pencegahan terhadap konsumsi makanan akan terus terjadi dan menjadi racun rasa ketuhanan kita. Dimana semua atas kendali Allah, dan manusia menikmati fasilitas tanpa berlebihan dan mensyukuri kenikmatannya. Namun, saat sehat wal afiyat rakus makan tanpa menghardik makanan tersebut, kemudian usia menua dan fungsi organ melemah dengan congkak menyalahkan makanan.

Semua tersangkanya adalah makanan, padahal kita sebagai konsumen makanan terlalu serakah dan tidak membiasakan perilaku yang sehat. Mencaci makanan sejatinya yang dicaci adalah Allah Swt., yang menciptakan tumbuhan dan hewan untuk dikonsumsi dan dikembangkan menjadi makanan olahan lainnya. Mencaci makanan menghilangkan eksistensi Allah Swt., sebagai musabbib al asbab yang menghendaki kita demikian karena perilaku kita. Mencaci makanan pada dasarnya melempar kesalahan kepada makanan dengan arogansi diri (kesombongan diri) padahal kita sebelumnya sangat menikmati makanan tersebut tanpa batas.

Pengetahuan yang banyak tentang efek buruk makanan tanpa didasari oleh rasa ketauhidan akan terseret pada penghilangan eksistensi Tuhan, murtad secara verbal. Bertauhid adalah mengendalikan perkataan, perbuatan, pikiran dan perasaan kita dari selain diri-Nya (AB)

 

Malang, 04 Agustus 2023

Abdul Basid 

Kamis, 03 Agustus 2023

Ikhtiyar Makan Menuju-Nya

Allah menciptakan hewan dan tumbuhan menjadi sumber makanan manusia. Empat hal yang dianjurkan oleh Allah dalam mengkonsumsi makanan, yaitu halal, baik (thayyiban), dan tidak berlebihan (isyrab) serta bersyukur. Halal mencakup halal jenisnya dan cara mencarinya (kasab). Sesuatu yang sudah dinas haram seperti mengkonsumsi babi, makanan najis, dan sumber makanan yang secara ijtihadi tidak dihalalkan (misal: sumber makanan yang menjijikkan).

Kedua, makanan yang baik (thayyiban) yang dapat berarti mengandung gisi atau nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan cara mengkonsumsinya. Makanan yang baik (bergisi) seperti makanan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan nutrisi lainnya. Sedangkan baik dalam mengkonsumsi menggunakan tata cara yang diajarkan oleh Nabi Saw, seperti sebelum dan sesudah makan membaca doa, menggunakan tangan kanan, mencuci tangan dari kotoran dan najis, tidak berdiri, dan lainnya.

Ketiga, tidak berlebihan (isyrab) baik kuantitas maupun kandungan nutrisi yang dikonsumsi. Makanan yang berlebih akan memberatkan kerja metabolisme, bisa ngefek pada obesitas, terganggunya kerja ginjal, empedu, jantung, dan lainnya. Tumpukan lemak, karbo, dan nutrisi lainnya yang tidak termanfaatkan dengan baik oleh tubuh akan menimbulkan gejala-gejala sakit.

Dan keempat adalah bersyukur, makanan yang diolah tubuh menjadi sumber kesehatan dan tenaga serta sumber kesehatan fikir harus digunakan untuk kemanfaatan yang tidak dilarang oleh agama. Ada keyakinan bahwa makanan yang tidak halal, berpotensi menjadi sumber tenaga dan fikir dalam bermaksiat. Syukur dapat diartikan sebagai penggunaan potensi diri baik kesehatan, tenaga maupun pikiran dalam koridor menambah perbuatan baik.

Dalam kalimat doa makan, “allahumma bariklana fima razaqtana wa qina ‘adzaba al-naar”, selain mengharap keberkahan dari rejeki yang diberikan Allah pada kita, juga meminta agar tidak disiksa di neraka. Tatkala kita mengambil dan memakan makanan yang tidak halal, maka sistem keberkahan dan jalan ke surga sudah mulai buram, kemudian yang nampak jalan ke neraka. Kemudian makanan tersebut dikonsumsi dengan cara yang jauh dari tuntunan Nabi saw, akan semakin tak jelas jalan kebaikan tersebut. Dan akhirnya, reaksi makanan mengubah pikiran dan perasaan serta didukung oleh tenaga yang kuat untuk melakukan maksiat yang lebih dekat dengan neraka.

Bila kita tidak memperhatikan empat hal tersebut dapat memicu dampak fisis, psikis, maupun dampak ukhrawiyah kita. Tubuh sakit-sakitan, ibadah tak khusuk, emosi, dan bila lupa diri akan penciptanya bisa menyebabkan gagal kita diantarkan di depan pintu surganya. Semoga kita terhindar dari semua yang menjauhkan pada Allah swt., amiin.

Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan

Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...