Tanpa tanding di medan perang;
Tak bisa kau cerita pertempuran;
Tak bisa berkata menang, kecuali pecundang;
Perang tak hanya kata-kata propaganda;
Atau provokasi belaka;
Tanpa kau di depan sebagai pandega;
Jangan percaya tulisan-tulisan ini dan Penulisnya. Percayalah pada Tuhanmu, bila engkau dapat mengambil pelajaran bukan karena Penulis atau tulisannya melainkan Tuhan yang memberimu pemahaman.
Selasa, 27 Desember 2016
Kamis, 22 Desember 2016
A Pathetic Farewell ( Kepergian Yang Dinanti )
Saat kita lahir, orang-orang disekitar kita
tersenyum bahagia padahal kita bayi menangis meraung-raung dilahirkan di dunia.
Namun apakah suatu saat meninggalkan dunia ini mereka akan sedih atau bahagia
dengan ketiadaan kita. Para kekasih sangat disedihkan oleh pecintanya, hingga
langit dan bumi pun ikut menangis sedih. Matahari takkan menampakkan sinarnya, langit
kelam, angin tak menghembuskan diri karena kesedihan itu.
Kamis, 15 Desember 2016
Allah Heran
Allah pun
heran kepada 9 (sembilan) orang, sebagai berikut:
- orang yang percaya terhadap pastinya maut tetapi mereka masih sombong dan membanggakan diri;
- orang yang mengetahui hari perhitungan, tetapi mereka masih sibuk menumpuk-nimpuk harta;
- orang yang paham bahwa dia pasti akan masuk lobang kubiran, tetapi mereka sanggup tertawa terbahak-bahak;
- orang yang yakin terhadap hari akhirat tetapi mereka masih berpanjang-panjang dalam kesenangan dan lalai
- orang yang mengerti bahwa dunia ini fana tetapi ia masih terus saja menambatkan hati kepadanya
- orang yang pandai bicara tetapi ia bodoh di dalam menyelami pengertian
- orang yang hari-harinya habis (sibuk) membicarakan aib orang lain tetapi ia lupa melihat cacatnya (aibnya) sendiri
- orang yang sadar bahwa Aku memperhatikan tingkah lakunya (kapan dan dimana pun saja) tetapi tetap saja ia durhaka;
- orang-orang yang tahu bahwa ia akan mati sendirian danmasuk kuburan sendirian tetapi masih saja menggantungkan kebahagiaan kepada senda gurau dan main-main dengan banyak orang.
Selasa, 06 Desember 2016
Tuhan e wes Mengkeret.
"Tuhan e wes tambah mengkeret, Agamane
semakin sempit, pikire cupet, akale mampet, atine wes podo empet", doel
semprull moring-moring saat bangun tidur di Pagemblungan.
"Ono opo doel..!!, bangun tidur kok uni-uni gak karuan seperti itu. Dapat mimpi apa...?, tanya Kamid.
"Ono opo doel..!!, bangun tidur kok uni-uni gak karuan seperti itu. Dapat mimpi apa...?, tanya Kamid.
"Ngelu Ndase,...!!
"Mules Wetenge...!!.
"Pengen ngising....Negg !!,
(doel jawab pertanyaan Kamid dan dilanjutkan sederetan omelan yang ga berhenti)
"Mules Wetenge...!!.
"Pengen ngising....Negg !!,
(doel jawab pertanyaan Kamid dan dilanjutkan sederetan omelan yang ga berhenti)
Senin, 28 November 2016
By Design ,............
Kita menjadikan al Qur'an dan as Sunnah sebagai pedoman hidup bahkan
sesekali melihat ijtihad ulama' bila keduanya tak ada tuntunanya. Bahkan
budaya yang tidak dilarang oleh keduanya pun diperbolehkan. Seperti halnya pisau, adalah benda pasif yang memiliki fungsi memotong
dan kemanfaatan atau kemadharatannya tergantung penggunanya. Begitu
pula apa yang kita yakini tentang al Qur'an dan as Sunnah, akan
bermanfaat sebagai pedoman hidup menuju taqwa atau tidak tergantung
penggunanya.
Kamis, 20 Oktober 2016
Wajah Cerah atau Ramah
Kita ingin wajah kita putih, bersih dan
cerah hingga menggunakan cream pemutih yang berlebihan nampak kontras
dan lucu (blontang) antara putih wajah dan warna kulit di bagian tubuh
lainnya. Ketidak-terimaan manusia atas karunia warna kulit yang diberikan Tuhan hingga harus memutihkannya. Proses kimiawi memutihkan wajah putih tersebut akan berpotensi
terkena kanker karena terkena sinar ultraviolet dari sinar matahari.
Alih-alih menghindari cream pemutih yang disinyalir mengandung logam
berat berbahaya seperti mercuri/raksa/hidrargirum (Hg), dengan menggunakan Vit-C injection yang
juga tidak jaminan aman bila berlebihan. Tubuh memiliki sistem
metabolisme canggih yang tanpa alat pun dapat mengontrol zat-zat yang
dibutuhkan tubuh, yang tidak dibutuhkan akan dikeluarkan melalui proses
eksresi dengan tidak berlebihan (israf).
Kamis, 13 Oktober 2016
Pilkada adalah Pestamu
Pidato AHOK di depan warga Kepulauan Seribu menjadi sebuah kegaduhan, karena Sang Gubernur menyitir sebuah ayat yang dianggap digunakan untuk melakukan "kebohongan" publik dalam memilih pemimpin. Surat al Maidah ayat 51 adalah teks absolut yang diributkan tafsirannya, sedangkan munculnya pembahasan tersebut adalah sebuah konteks yang tak bisa dilepaskan dari hajat pilkada khususnya di Propinsi DKI Jakarta.
Senin, 10 Oktober 2016
AHOK Muslim pun Takkan Kalian Pilih
Fenomena al Maidah ayat 51, memunculkan banyak komentar baik yang
mendukung maupun yang menolak dengan alasan telah melakukan penistaan
agama. Masing-masing menyodorkan tafsiran meskipun bukan keahliannya
dalam ilmu tafsir al Qur’an dan ngerinya, merasa paling benar atas
tafsirannya. Seorang ulama tafsir yang mencoba meluruskan pemahaman atas
ayat tersebut pun dicaci dan dihina oleh para haters di dunia maya.
Mereka sudah dibutakan dengan fenomena Pilkada DKI. Benarkah, Pilkada
ini untuk mengusung perjuangan Islam ?
Jumat, 01 Juli 2016
SAJAK UNTUKMU GUS
Gus,
Cintamu belum pernah ada contohnya
Melebihi romeo kepada juliet, si majnun qais kepada laila
Temu-pisahmu lebih bermakna
Dibandingkan dengan temu-pisah Yusuf dan Zulaikha
Dan rindu-dendammu melebihi rindu-dendam Adam dan Hawa
Kerinduan hilang dengan perjumpaan, perpisahan akan hilang dengan penyatuan;
Senin, 27 Juni 2016
Oh....Lailah
Gusti, ijinkan aku menyapa Lailah walau dia enggan untuk mendengar sapaanku.
Lailah, kau dicari dan dinanti. Orang-orang menerka dan mengira-ira kedatanganmu. Di awal, pertengahan atau menjelang subuh. Orang-orang sibuk menyambutmu dengan murattilan, dzikir, shalat sunah. Mereka menunggumu, ada yang menantimu di bilik-bilik rumah dengan mengacuhkan kebutuhan syahwatnya hanya untuk bertemu denganmu.
Lailah, kau dicari dan dinanti. Orang-orang menerka dan mengira-ira kedatanganmu. Di awal, pertengahan atau menjelang subuh. Orang-orang sibuk menyambutmu dengan murattilan, dzikir, shalat sunah. Mereka menunggumu, ada yang menantimu di bilik-bilik rumah dengan mengacuhkan kebutuhan syahwatnya hanya untuk bertemu denganmu.
Rabu, 25 Mei 2016
Jasad Tak Bernilai
Jasad akan menjadi bangkai tak bernilai;
dibingkai cantik pun tak kan ada yang membeli;
diberikan cuma-cuma akan ditolak manusia;
anjing pun enggan memakannya;
cacing hanya menjalankan sunnah;
mengurai jasad kembali ke tanah;
teman hanya berucap innalillah;
dan melakukan kewajiban mengurus jenazah;
mengurai jasad kembali ke tanah;
teman hanya berucap innalillah;
dan melakukan kewajiban mengurus jenazah;
Minggu, 22 Mei 2016
Bukan itu,....Tafsirku

Surga ditafsirkan dengan mulut dan perut, hingga terlena dengan segala fasilitas tak terbatas dengan makanan terhidang dengan sendirinya.
Surga ditafsirkan dengan keindahan mata memandang, keindahan alam dengan pepohonan rindang dan gemricik aliran air jernih, susu dan arak.
Senin, 18 April 2016
Pemimpin Budhek, Batal "Jamaahnya"
Pemimpin itu penggembala, yang menuntun gembalaannya untuk cari makan dan bila tak terlihat maka sang penggembala akan mencarinya. Bila menganut konsep "lir ilir Kanjeng Sunan", harus didasarkan pada " belimbing bergeligir lima", terserah kalian memaknainya. Artinya mereka mempunyai hubungan transendental dengan Allah dan baik kepada manusia serta makhluk yang ada di bumi. Mereka menangkap pesan langit dan menerjemahkan dalam kebijakannya.
Minggu, 10 April 2016
Pemimpin Sami'un Bashir
Pemimpin ada karena ada yang dipimpin yaitu pegawai atau
masyarakat, dan atau diamanati untuk memimpin baik dipilih oleh anggota/masyarakat
maupun ditunjuk oleh pimpinan yang lebih tinggi. Jabatan politis dipilih oleh anggota/masyarakat
melalui pemilihan, sedangkan jabatan birokratif diangkat melalui prestasi atau
promosi. Kedua kepemimpinan tersebut mempunyai tanggung jawab masing-masing dihadapan Allah dan manusia.
Senin, 14 Maret 2016
Dagelan Kehormatan
Orang-orang yang memiliki jabatan dan kedudukan "terpaksa" harus diletakkan pada maqom orang-orang yang terhormat. Kok terpaksa ?, iyalah,..kita juga tidak tahu apakah mereka berperilaku sebagai orang yang pantas dihormati atau tidak. Ada yang melakukan kekerasan dalam rumah tangga, tertangkap nyabu, korupsi, berbuat mesum dan tindakan-tindakan yang merendahkan kehormatannya.
Jumat, 11 Maret 2016
Was - was, Was-wis dan wis .....wis
Was-was dan curiga akhirnya
menuduh sesama yang berpotensi menjadi fitnah. Kita dibuat saling curiga dan
tidak percaya satu sama lain. Kemudian saling menghancurkan, bersoraklah
mereka.
Bukankah was-was itu tak baik (syarr), yang selalu was-wis di dalam hati kita (shudur). Dimana setan menjadi faktor pendorongnya, sehingga tidak yakin dengan apa yang kita lakukan atau mamang (syak). Keragu-raguan yang lebih fatal dapat meragukan keagungan Allah swt., atas Rahman dan Rahim-Nya terhadap makhluknya. Oleh karena itu, kita harus berlindung kepada Allah dari hati yang was-was.
Setan, bukanlah makhluk yang terpisah dari diri kita karena mereka bersemayam dalam diri jin dan manusia. Bisa saja kita adalah penjelmaan setan yang mengkondisikan was-was, kecurigaan sesama dan akhirnya saling fitnah. Fitnah akan berdampak sangat mengerikan, karena itu fitnah merupakan perbuatan keji yang melebihi pembunuhan.
Wis....wis - sudahlah - bukan kewenangan kita untuk menghukumi batiniyah seseorang, lihatlah apa yang dikaryakan dan mari berlindung dari hati yang was-was yang was-wis dalam hati kita. Waspada itu boleh, persiapan yang matang itu juga boleh, merasa tidak sempurna itu baik tapi tidak boleh was-was. Hal-hal yang meragukan sebaiknya ditinggalkan, karena bila keraguan itu terbukti kebenarannya (buruk), yang tersisa hanya penyesalan. Moga Allah menetapkan hati kita pada agama-Nya dan menjadi hati yang selamat (qalbun salim). dz al Qishud, 11/03/2016
Apa adanya dibilang pencitraan, carimuka dibilang
pengabdian, kaya dibilang nyupang, naik jabatan ditanyain "nyogok
berapa'?, lama tak dipromosikan dibilang dibuang dan seabrek
ketidak-percayaan atas fenomena yang ada dicurigai sebagai bukan
kemurnian. Kita diberikan suguhan seperti itu dalam keseharian kita baik di lingkungan kerja, masyarakat maupun media, yang akan terus merusak hati kita.
Bukankah was-was itu tak baik (syarr), yang selalu was-wis di dalam hati kita (shudur). Dimana setan menjadi faktor pendorongnya, sehingga tidak yakin dengan apa yang kita lakukan atau mamang (syak). Keragu-raguan yang lebih fatal dapat meragukan keagungan Allah swt., atas Rahman dan Rahim-Nya terhadap makhluknya. Oleh karena itu, kita harus berlindung kepada Allah dari hati yang was-was.
Setan, bukanlah makhluk yang terpisah dari diri kita karena mereka bersemayam dalam diri jin dan manusia. Bisa saja kita adalah penjelmaan setan yang mengkondisikan was-was, kecurigaan sesama dan akhirnya saling fitnah. Fitnah akan berdampak sangat mengerikan, karena itu fitnah merupakan perbuatan keji yang melebihi pembunuhan.
Wis....wis - sudahlah - bukan kewenangan kita untuk menghukumi batiniyah seseorang, lihatlah apa yang dikaryakan dan mari berlindung dari hati yang was-was yang was-wis dalam hati kita. Waspada itu boleh, persiapan yang matang itu juga boleh, merasa tidak sempurna itu baik tapi tidak boleh was-was. Hal-hal yang meragukan sebaiknya ditinggalkan, karena bila keraguan itu terbukti kebenarannya (buruk), yang tersisa hanya penyesalan. Moga Allah menetapkan hati kita pada agama-Nya dan menjadi hati yang selamat (qalbun salim). dz al Qishud, 11/03/2016
GMT: Gerhana Matahati Total

Orang-orang
kampung dahulu bila terjadi gerhana, menganggap matahari dimakan Graono
atau Buto sehingga apapun ditabuh untuk menakut-nakuti. Untuk
menghindarkan kebutaan, anak-anak diminta untuk masuk "longan" atau
kolong tempat tidur. Sebagian orang yang paham agama mengajak masyarakat
untuk berdoa dengan menjalankan shalat gerhana (kusuf al syamsi). Dalam mitos lainnya, Bathara Surya dimakan Bathara Kala kemudian diselamatkan oleh Bathara Guru.
Bagaimana bila mata hati kita yang dimakan Graono ?
PETENG, hingga tak dapat memantulkan cahaya, tak bisa menerima taufik dan hidayah Allah. Bila hati tertutup, mata dan telinga pun tak bisa berfungsi dengan baik untuk mendeteksi ayat-ayat Allah. Graono yang meredupkan cahaya hati adalah penyakit hati ~ nafsu, syahwat, iri, dengki, hasud, takabbur, amarah, ghibbah, dan lainya ~ serta maksiat yang dipelihara.
PETENG, hingga tak dapat memantulkan cahaya, tak bisa menerima taufik dan hidayah Allah. Bila hati tertutup, mata dan telinga pun tak bisa berfungsi dengan baik untuk mendeteksi ayat-ayat Allah. Graono yang meredupkan cahaya hati adalah penyakit hati ~ nafsu, syahwat, iri, dengki, hasud, takabbur, amarah, ghibbah, dan lainya ~ serta maksiat yang dipelihara.
Tabuhlah genderang perang melawan mereka, ajaklah seluruh organ tubuh
kita untuk bangkit mengusir Graono Matahati dengan tidak memelihara
(meninggalkan) seluruh sifat-sifat dan perbuatan kita yang mendatangkannya. Bahkan jangan
memasukkan syubhat dalam darah dan daging kita. Dan beristiqomah dalam
ibadah wajib dan mencintai ~ dengan mengerjakan ~ yang sunah.
Sehingga Matahati akan
terang benderang, memancar dalam wajah dzahir yang sumringah. Santun perangaimu, halus dalam bertutur kata dan melangkah dengan keberanian tanpa ragu tanpa rasa takut kecuali dengan
Yang Maha Satu. (dz al Qishud 11/03/2016 juga ditulis di facebook Q Sodrun)
Langganan:
Postingan (Atom)
Ikrar Pembuka Shalat Yang Terabaikan
Doa iftitah bukan menjadi rukun shalat, namun penting kita renungkan bagi yang mengamalkannya. Kita hanya melafalkan seperti mantra atau tah...
-
Bismillah, dengan nama (-nama) Allah kita memulai aktivitas dengan kebaikan dan mengakhirinya dengan rasa syukur (kebaikan) dengan kalimat h...
-
Dosen berkewajiban menjalankan tiga darma, yaitu mendidik dan mengajar, riset dan mengabdikan diri pada masyarakat. Semua jenjang jabatan do...
-
Gb. Di Depan Kantor Urusan Haji Indonesia Makkah Dini hari waktu Makkah saat itu mendapatkan pesan wattshap, mengabarkan wafatnya Mbah Moen...