Minggu, 13 Desember 2015

Pemimpin Miskin Yang Meninggikan Bangunannya Melupakan Amanat Mendekatkan Kiamat

Berbicara Kiamat merupakan hal yang samar yang merupakan rahasia Allah swt., hingga nabi saw. pun tidak diperkenankan untuk mengungkapkannya - sebagai adab orang yang dipercaya pada kegaiban - hanya menyampaikan tanda-tanda yang semakin nampak tanda-tanda tersebut. Salah satu tanda-tanda kiamat adalah perlombaan meninggikan bangunan oleh para pengembala kambing, sebagaimana tertuang dalam hadits di bawah ini;   

واذاتطاول رعاء البهم فى البنيان فذاك من اشراطها
 "....jika para pengembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan, maka itulah diantara tanda-tandanya (kiamat)". HR. Bukhari-Muslim. 

Dalam riwayat lainnya, Imam Muslim mengungkapkan وأن ترالحفاة العراة العالةَ رِعاءالشاء يتطوّالون البنيان
"Dan engkau menyaksikan orang yang tidak memakai sandal, teanjang lagi miskin yang menggembala domba, berlomba-lomba mendirikan bangunan yang tinggi". 

Trus, siapakah para pengembala kambing/domba tersebut ?
Lahan semakin menyempit, telah didirikan bangunan dan perumahan dan profesi tersebut tidaklah menarik lagi. Bila di kampung, mereka dicari saat ada slametan mitoni (tingkeban) sebagai bocah angon yang membutuhkan bekal ngangon gembalaannya. Bila kita mengingat sirah para nabi, hampir semua dari mereka menjadi pengembala, misalnya Nabi Musa dan Harun a.s, Nabi Dawud as. dengan seruling gembalanya yang merdu, bahkan Nabi Muhammad saw, sedniri pun pernah menjadi cah angon. 

Dalam syair "lir ilir" karya Kanjeng Sunan Kalijaga, disebutkan "bocah angon - bocah angon, penekno belimbing kui" yang kemudian ditafsiri oleh Cak Nun sebagai para pemimpin yang tidak disebutkan secara spesifik dengan Pak Jendral, melainkan semua pemimpin dari tingkat terendah hingga pejabat negara, dari pemimpin masyarakat hingga pemuka agama, yang harus mempertanggung-jawabkan kepemimpinan untuk keselamatan umatnya (kullukum ro'in wakullukum mas'ulun 'an ro'iyatih). 

Dari konteks hadits di atas, bisa jadi mereka (para pengembala) adalah para pemimpin yang mementingkan diri sendiri untuk mendirikan bangunan megah; memperbanyak rumah, korporasi atau dinasti ekonomi tanpa memperhatikan tanggung jawab mereka untuk kemakmuran dan keselamatan umatnya. Mereka hanya berpikir untuk keberlangsungan dinasti keluarga, lihatlah perputaran kepemimpinan negara melalui partai politik bukankah tak beda dengan kerajaan-kerajaan politik yang berkutat pada keturunan darah biru yang layak sebagai pemimpinnya.

Mereka juga "tidak memakai sandal dan telanjang"; artinya untuk mencapai kekuasaan sebenarnya mereka tidak memiliki bekal atau modal untuk menggapainya. Political cost yang tinggi tidak dapat dipenuhi dengan modal dengkul, mereka dibiayai oleh para pengusaha/swasta yang juga berkepentingan untuk keberlangsungan bisnisnya, melalui percaturan politik. Dalam perpolitikan kemudian dikenal politik balas budi atau dagang sapi. Sehingga kita jangan gampang gumun/getun alias keheranan bila terjadi kegaduhan politik yang saling mengunci satu sama lain, politis yang terjerat kasus-kasus tertentu sehingga harus menjadi korban atau dikorbankan atau memang benar-benar menjadi pelaku atas tindakan koruptif. 

Meskipun dalam riwayat lain dipertegas dengan "orang-orang arab", saya lebih memilih bahwa mereka semua adalah para pemimpin yang hanya meminting diri sendiri dan golongan hingga terjadi kerusakan. Nabi saw., dikenal sebagai orang arab Quraisy dan diturunkan di tanah arab, namun merupakan Nabi-nya seluruh umat manusia. 

Dari tanda ini, telah nampak jelas kedekatan kiamat menghampiri kita. Satu persatu yang dianggap mengancam kepentingannya akan berbunyi terompet "ISROFIL" kemudian datang "IZROIL" nya, dan dicabut segala bentuk aktifitasnya. Mereka yang mengganggu kepentingan ekonomi dan bisnisnya akan tumbang hingga menjadi miskin tanpa tahu penyebab dimiskinkannya. Mereka yang bersuara lantang akan dicatat oleh "ROKIB-ATID" nya untuk kemudian harus ditanya oleh "MUNKAR-NAKIR" nya hingga dipertemukan dengan "MALIK"nya untuk memperoleh hukuman atas tindakannya.

Setelah mereka menuhankan diri, maka yang datang adalah kemurkaan Allah yang sesungguhnya dengan mengutus IMAM MAHDI dan Nabi ISA a.s, untuk menghalau watak DAJJAL berbalut "TUHAN" kekuasaan dan menolong orang-orang yang masih memiliki keimanan dalam dada mereka. Hingga kemudian hancurlah dunia dan isinya karena ulah-ulah para pemimpin yang tidak amanah dalam kepemimpinannya.

Jadilah pemimpin yang amanah untuk kemakmuran umat, sehingga kiamat dapat menjauh. Walau hanya satu tanda yang dapat kita halau, paling tidak kita sudah berusaha untuk menjadi pemimpin yang baik sesuai dengan tuntunan agama.

Kegaduhan Freepot......Untuk Siapa ?

Kegaduhan yang terjadi antara Pak Setya Novanto, Pak Sudirman Said, dan Pak Luhut P serta MKD, bahkan hingga harus melibatkan Kapolri (Polri) dan Jaksa Agung (Kejaksaan) yang seharunya tak perlu terjadi. Mereka adalah bagian dari penyelenggara negara yang sangat tahu tugas dan tanggung jawabnya. Kenapa hal itu terjadi dan siapa yang diuntungkan ?

Saya sendiri tidak tahu bapak-bapak ini baik, terhormat, sesuai perundangan atau tidak karena saya tak pernah mengukurnya. Yang jelas bapak-bapak ini bagian dari penyelenggara negara yang tentunya telah melewati berbagai feet and proper test sehingga layak menyandang jabatan yang diembannya untuk menjalankannya secara amanah. Mereka tidak patut (kurang etis) mempertontonkan dagelan yang tidak lucu, yang membuat masyarakat semakin "tidak percaya" pada negara.  Harusnya mereka melepaskan egoisme, dan golongan, serta kompak untuk kemakmuran dan keamanan  bangsa sebagai seorang negarawan. Tak usah menyangkal dengan "ini kan dalam rangka mengurusi bangsa". Bulshit !!! untuk apa mengatakan demikian tanpa ada tindakan berarti, membuat kemurkaan Allah saja. Sejak Pemilu 2014, terlihat manuver-manuver yang tampak terkotak-kotak dan saling serang.

Bukankah Bhineka Tunggal Ika yang menjadikan keutuhan NKRI ? bila partai politik kita sebut sebagai ragam perbedaaan dari asal muasal mendapatkan jabatan dan kedudukan sebagai Presiden dan Wakil Presiden, DPR, Menteri, dan Jabatan lainnya maka seharusnya mereka mampu melaksanakan falsafah Bhineka Tunggal Ika untuk kemajuan bangsa untuk memberikan contoh pada generasi muda yang masih duduk di bangku sekolah/kuliah.

Pak Ma'roef S dan Pak Riza Chalid dapat kita sebut sebagai perwakilan pengusaha (swasta), yang berkepentingan untuk keberlangsungan usahanya di Indonesia. Dan mereka membutuhkan penyelenggara negara untuk menjamin keberlangsungannya. Swasta membutuhkan kenyamanan dalam menjalankan usahanya dan negara memperoleh pajak, serapan tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran, penataan daerah sekitar perusahaan, jaminan ketidak-rusakan lingkungan yang diakibatkan dari pencemaran limbah dan lainnya.

Bila perpanjangan kontrak freepot harus dilakukan dua tahun sebelum habis kontrak sebelumnya, maka negara (Pemerintah dan DPR) harus menyiapkan regulasi berbasis kemakmuran masyarakat bukan memperlihatkan polemik antara keduanya. Orang-orang yang berpolemik akan sulit menyelesaikan pekerjaannya, karena disibukkan polemik tersebut yang seakan menyiratkan ada kepentingan-kepentingan yang "bukan untuk rakyat". 

Trus, untuk siapa !!??
Kita tunggu saja, semoga Allah membuka hati para penyelenggara negara untuk memakmurkan rakyatnya.

Selasa, 17 November 2015

SYAHADAT



By Gus Mus

inilah kesaksianku;
inilah pernyataanku;
Inilah ikrarku;

Laa ilaha illallah,
Tak ada yang memperhambaku kecuali Allah; Tapi nafsu terus memperhambaku;

Laa ilaha illallah;
Tak ada yang boleh menguasaiku kecuali Allah; Tapi kekuasaan terus menguasaiku;


Laa ilaha illallah;
Tak ada yang boleh menjajahku kecuali Allah;
Tapi materi terus menjajahku;

Laa ilaha illallah;
Tak ada yang boleh mengaturku kecuali Allah;
Tapi benda mati terus mengaturku;

Laa ilaha illallah;
Tak ada yang boleh memaksaku kecuali Allah;
Tapi syahwat terus memaksaku;

Laa ilaha illallah;
Tak ada yang boleh mengancamku kecuali Allah;
Tapi rasa takut mengancamku;

Laa ilaha illallah;
Tak ada yang boleh merekayasaku kecuali Allah;
Tapi kepentingan terus merekayasaku;

Laa Ilaha illallah;
Hanya kepada Allah aku mengharap;
Tapi kepada siapapun, maa sya’a Allah aku mengharap;

Laa ilaha illallah;
Hanya kepada Allah aku memohon;
Tapi kepada siapapun, maa sya’a Allah aku terus memohon;

Laa ilaha illallah;
Hanya kepada allah aku bersimpuh;
Tapi kepada apapun, maa sya’a Allah aku bersimpuh;

Laa ilaha illallah;
Hanya kepada Allah aku bersujud;
Tapi kepada apapun, aku terus bersujud;

Laa ilaha illallah, Maa sya’a Allah

Senin, 16 November 2015

Kaum Beragama di Negeri Ini



by Gus Mus 
Tuhan, lihatlah betapa baik kaum beragama negeri ini, Mereka tak mau kalah dengan kaum beragama lain  di negri-negeri lain;

Demi mendapatkan ridho-Mu, mereka rela mengorbankan saudara-saudara mereka; untuk merebut tempat terdekat di sisi-Mu, mereka bahkan tega menyodok dan menikam hamba-hamba-Mu sendiri;

Demi memperoleh rahmat-Mu, mereka memaafkan kesalahan dan mendiamkan kemungkaran, bahkan mendukung kelaliman; Untuk membuktikan keluhuruan budi mereka terhadap setan pun mereka tak pernah berburuk sangka;

Tuhan, lihatlah betapa baik kaum beragama di negeri ini;
Mereka terus membuatkan-Mu rumah-rumah mewah diantara gedung-gedung kota, hingga di tengah-tengah sawah dengan kubah-kubah megah dan menara-menara menjulang untuk meneriakkan nama-Mu; menambah segan dan keder hamba-hamba kecil-Mu yang ingin sowan kepada-Mu;

Nama-Mu mereka nyanyikan dalam acara hiburan hingga pesta agung kenegaraan; Mereka merasa begitu dekat dengan-Mu, hingga masing-masing merasa berhak mewakili-Mu; Yang memiliki kelebihan harta membuktikan kedekatannya dengan  harta yang Engkau berikan; yang memiliki kelebihan kekuasaan membuktikan kedekatannya dengan kekuasaan yang Engkau limpahkan; yang memiliki kelebihan ilmu membuktikan kedekatannya dengan ilmu yang Engkau kurniakan;

Mereka yang Engkau anugerahi kekuatan seringkali bahkan merasa diri Engkau sendiri; Mereka bukan saja ikut menentukan ibadah, tapi juga menetapkan siapa ke sorga- siapa ke neraka; mereka sakralkan pendapat mereka dan mereka akbarkan semua yang mereka lakukan hingga takbir dan ikrar mereka yang kosong bagai perut bedug.

Allahu akbar walillahil hamd

Ada yang bilang,...Aku Tak Percaya ?

Turut berduka atas kejadian di Paris Perancis, yang menewaskan lebih dari 127 orang.  Semoga arwah mereka di muliakan Tuhan mereka masing-masing. Akibat, ada sebab yang melatar belakanginya. Ada yang bilang, kejadian itu karena keterlibatan Perancis yang ikut membasmi sarang ISIS di Shuriyah. atau ada yang bilang, karena Perancis ikut beternak anjing gila sehingga harus merasakan gigitannya.

Ada yang bilang, ISIS melakukan teror internasional, tidak hanya di negara Iraq dan Shuriyah. Siapa mereka hingga bisa menyeberang ke Eropa, bahkan menjadi ancaman dunia ? Berapa uang yang dimilikinya ? Negara dunia bisa memblokir peredaran uang mereka, memblokade pengiriman persenjataan dan alat transportasi mereka, kenapa tidak demikian ? Bukankah ada negara yang kuat dan canggih teknologi perangnya, kenapa kecemasan dunia terus dibiarkan.

Ada yang bilang, Teror BOM dikaitkan agar KTT G-20 yang sebentar lagi akan dilaksanakan, menjadi batal. Benarkah demikian,..atau malah sebaliknya ? Orang dapat menciptakan konflik sendiri dan menjadi pahlawan di dalamnya, yang kemudian disebut manajemen konflik. Kemudian ada legitimasi dan dukungan internasional untuk sama-sama mengutuk  "ISIS" dan memberangusnya, hingga negara sebagai tempat kantong-kantong ISIS porak poranda dengan segala peninggalan kebudayaannya atas nama pemberangusan terorisme. Siapa meneror siapa ?

Ada yang bilang itu terkait dengan OIL, perebutan ladang minyak di Timur Tengah dan hegemoni Barat atas Timur, atau Timur ingin perlindungan dari Barat, dengan tawaran OIL. Minyak (OIL) dan tambang tertentu lainnya dibutuhkan oleh negara-negara yang tidak memiliki kekayaan sumber daya alam untuk kemajuan industri mereka. Apakah harus terjadi teror dan peperangan untuk saling menunjukkan kepantasan mereka ?

Ada yang bilang, perang bagian dari manajemen penjualan senjata. Setiap saat negara-negara memproduksi senjata, roket, BOM, kendaraan perang, dengan seabrek kecanggihannya. Kemana mereka menjualnya ? Benarkah hanya digunakan untuk ketahanan negaranya ? Bila perang berkecamuk, maka laris manis penjualan senjata yang super canggih, dan itu salah satu penyebab pengurangan penduduk bumi. 

Ada yang bilang, terorisme dikaitkan dengan agama. Bila para " suicide bomber" itu beragama islam maka itu adalah teror. Bila ketakutan dan kematian rakyat terjadi karena ekspansi, maka mereka bilang atas nama demokrasi dan Hak Asasi. Kejadian 11 Sepetember di Amerika, dan yang sekarang terjadi di Paris adalah aksi terorisme ? sedangkan di Irak, Yaman, Shuriyah, dan Palestine itu kejadian apa ? Agama adalah cinta, Muhammad saw, mengajarkan kasih sayang (rahmatan lil alamin), Yesus mengajarkan cinta kasih, dan agama-agama lainnya mengajarkan kekerasan ?

Dunia penuh dengan rekayasa dan panggung sandiwara, serta penipuan (ghurur). Mereka yang bilang itu, mewakili siapa ? Penjual Minyak, Penjual Senjata, Propaganda Agama, Penjaga "HAM", Pengamat, atau siapapun anda. Bila atas nama kemanusiaan, maka tidak akan mengorbankan secuil tubuh pun tergores apalagi harus kehilangan nyawa. Perang penyebab krisis kemanusiaan tetapi senjata dengan kecanggihannya terus berproduksi. Bila kalian Muslim tebarkan kedamaian, bila kalian kristiani tebarkan cinta kasih, bila kalian ikut ajaran Gandhi capailah tujuan dengan ahimsa (nir kekerasan), karena pokok ajaran agama bukanlah kekerasan.


Jumat, 04 September 2015

Menyingkirkan atau Menjadi "Duri"

Menyingkirkan "duri" di jalan adalah sebagaian dari iman. Namun tak sedikit yang memilih menjadi "duri" dalam perjalanan kebaikan orang lain, hanya karena beda prinsip, beda organisasi, atau beda-beda lainya. Menghalangi niat baik orang adalah bagai duri, hingga menjelek-jelekkan orang yang ingin berbuat baik.

Sebagai pejalan jalanan sunyi ( salik ), dituntut kejelian dalam menyikapi "duri". Mereka menjaga niatan murni kita, hingga kita tak menyombongkan diri untuk merasa paling berjasa atas kebaikan-kebaikan yang kita tebarkan. Setan diciptakan pun untuk menjadi control diri kita dalam beribadah pada Allah swt., terlebih lagi apa yang kita lakukan atas rahmat dan tuntunan Allah swt., bukan serta merta pikiran dan tindakan kita. 

Biarkan mereka yang memosikan diri sebagai "duri" yang akan dianggap sebagai "anjing menggonggong" dan kafilah terus berlalu. Tugas kita adalah tetap lurus dan istiqomah pada kebenaran dan kebaikan untuk mencapai kemuliaan. 

Jumat, 14 Agustus 2015

Kidung Wahyu Kolosebo

Rumekso ingsun laku nisto ngoyo woro
Kelawan mekak howo, howo kang dur angkoro
Senadyan setan gentayangan, tansah gawe rubeda
Hinggo pupusing jaman


Hameteg ingsun nyirep geni wiso murko
Maper hardening ponco, saben ulesing netro
Tinambaran sih kawelasan, ingkang paring kamulyan
Sang Hyang Jati Pengeran

Jiwanggo kalbu, samudro pepuntoning laku
Tumuju dateng gusti, Dzat Kang Amurbo Dumadi
Manunggaling kawulo gusti, krenteg ati bakal dumadi
Mukti ingsun …tanpo piranti

Sumebyar ing sukmo madu sarining perwito
Maneko warno prodo, mbangun projo sampurno
Sengkolo tido mukso, kolobendu nyoto sirno
Tyasing roso mardiko,……..

Mugiyo den sedyo pusoko Kalimosodo
Yekti dadi mustiko, sajeroning jiwo rogo
Bejo mulyo waskito, digdoyo bowo leksono
Byar manjing sigro-sigro

Ampuh sepuh wutuh, tan keno iso paneluh
Gagah bungah sumringah, ndadar ing wayah-wayah
Satriyo toto sembodo, Wirotomo katon sewu kartiko
Kataman wahyu ……..Kolosebo

Memuji ingsun kanthi suwito linuhung
Segoro gando arum, suh rep dupo kumelun
Tinulah niat ingsun, hangidung sabdo kang luhur
Titahing Sang Hyang Agung

Rembesing tresno, tondo luhing netro roso
Roso rasaning ati, kadyo tirto kang suci
Kawistoro jopo montro, kondang dadi pepadang
Palilahing Sang Hyang Wenang

Nowo dewo jawoto, tali santiko bawono
Prasido sidhikoro, ing sasono asmoroloyo
Sri Narendro Kolosebo, winisudo ing gegono
Datan gingsir….sewu warso

https://www.youtube.com/watch?v=gwoZ4Fry9E0

Senin, 27 Juli 2015

Mengeja Setan

Tugasmu menjaga keseimbangan ibadah;
neraka tempatmu aku mengira;
namun bisa berubah surga bila tobatmu diterima;
untuk sujud pada adam yang mewakili kemuliaan manusia;
dan taat pada titah Sang Pembuatnya;


ngkau rela selamanya menjadi terlaknat;
engkau rela dikambing-hitamkan seluruh umat;
tugasmu terucap dalam janjimu menggoda umat;
tak pernah lelah sampai kiamat;

aku caci engkau,
sementara engkau bersemayam dalam tubuhku;
tak cukup ilmuku melawanmu...
tak cukup ibadahku tandingi sujudmu;

aku tak memujimu;
apalagi harus menyembahmu;
dilarang aku mengikuti tingkah polahmu;
sungguh indah sandiwara Tuhanku;
untuk menguji ketakwaan dan imanku;

aku merasa rendah bila dibandingkanmu;
hanya berharap ampunan dan rahmat Tuhanku;
serta syafaat nabi-ku;

doelzemprull, Bogor, 16-12-2013

Jumat, 24 Juli 2015

Mudik itu Syar'i Lhoo,...

"Wong lungo nyang ndi parane, musti muleh", siapapun yang pergi kemana pun akan pulang/kembali atau dalam istilah lain "urip iku mung mampir ngombe", hidup itu sekedar mampir untuk minum. Tradisi pulang kampung atau mudik saat lebaran mungkin hanya ada di Indonesia, karena filosofi warganya untuk mengingat kampung halaman sebagai bagian dari sejarah hidupnya.

INDONESIAKU

Indonsesia Tanah Airku,
hanya tinggal tanah dan airnya.
Itupun telah kalian cemari
isinya telah kalian eksploitasi.

Indonesia Raya,
Kenapa Indonesia-ku seperti bancakan (kenduren) ?
Kalian berkumpul ramai-ramai untuk raya-han
Raya-han kedudukan, Raya-han jabatan, Raya-han kekuasaan dan penguasaan.
Sampai lahan parkirpun jadi raya-han (rebutan)

Indonesia Tumpah Darahku,
Cukuplah darah tertumpah saat kami dilahirkan;
Cukuplah darah ditumpahkan para pendiri dan pejuang bangsa;
Jangan lagi tertumpah, demi alasan apapun.

Indonesia Kebangsaanku,
Jangan kalian jadikan kami bangsa arab, sekalipun bisa berbahasa arab;
Jangan anggap kami orang barat, sekalipun menguasi bahasa mereka,
Jangan jadi orang asing di negeri sendiri, setelah kau ambil lalu pergi ke luar negeri.
Kami, Indonesia walaupun suku berbeda, jangan berpecah belah.

Indonesia Merdeka,
Merdeka dari terjajah, dari bangsa penghibah;
Merdeka dari kacung dan budak penjajah;
Merdeka untuk menentukan kemajuan bangsa;

termasuk terjajah oleh diri sendiri untuk berjuang demi upah;

dz al Q-shod

Kamis, 23 Juli 2015

Salim Salaman

Saat kecil kita diajari oleh orang kita untuk salim. Dalam kamus bahasa Indonesia berarti sehat, sempurna dan tidak rusak. Sementara dalam bahasa arab berarti orang yang selamat (saalimun).  Sebuah nilai filosofi yang tinggi telah ditanamkan namun tidak kita sadari. Yaitu menjadi orang yang selamat (salim), dalam al Qur'an menyebutkan "jangan kalian semua mati kecuali dalam keadaan selamat" atau dalam keadaan muslim ( wala tamutunna illa wa antum muslimuna ).

Kata salaman (bersalaman) lebih familiar di telinga kita dibanding jabat tangan. Jabat tangan lebih bersifat formal, karena yang melakukan adalah tangan-tangan pejabat sementara embah-embah kita ngajari kita untuk salaman. Bukan sebuah pilihan kata yang tidak sengaja, melainkan bagaimana kita dapat menciptakan keselamatan bagi diri, orang lain dan lingkungan. 

Salim salaman, hanya mampu dilakukan oleh mereka yang selamat/damai (dirinya) untuk memberikan keselamatan orang lain dan lingkungannya. Tidak sempurna iman kita bila orang lain tidak bisa selamat dari lisan dan perbuatan kita. Dan amanah untuk menjaga agar kita tidak menciptakan kerusakan di muka bumi, setelah terjadi kedamaian. Bagi mereka yang selamat dan tenteram jiwanya, merekalah yang mampu untuk kembali pada Tuhannya.

Jadi, salim merupakan pesan simbolik yang diajarkan oleh embah-embah kita untuk menjaga keselamatan kita dengan bersopan-santun dan menghormat pada yang lebih tua. Salaman biasanya diposisikan antara kita dengan orang-orang yang setara dengan kita sebagai orang dewasa dengan tetap menjaga dan menciptakan kedamaian/keselamatan sesama.(doel)
 

Rabu, 22 Juli 2015

NGAPUR-O

Ngapuro merupakan kata atau kalimat perintah dari kata kapur, yang biasa dilakukan masyarakat jawa dulu untuk "nglabur" tembok atau gedek atau pager menggunakan kapur atau gamping agar putih menjelang Iedul Fitri. Ngapuro juga berarti memaafkan. Penggunaan idiom ngapuro untuk menggantikan kata maaf bukan ngasal melainkan untuk saling memutihkan atau saling berhalalan.

Pada saat lebaran biasanya ada Kupat, dalam bahasa Indonesia dinamai ketupat. Kupat itu merupakan simbol yang harus ada atau diadakan saat lebaran Iedul Fitri, Kupat merupakan kependekan dari "ngaku lepat" atau pernyataan salah untuk minta maaf kepada sesama untuk mensucikan diri setelah sebulan berusaha untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan. 

Kupat juga menjabarkan tentang "laku papat" atau empat perbuatan, yaitu Lebaran, Luberan, Leburan dan Laburan. Lebaran berarti telah usai, setelah menjalani puasa selama sebulan ( di Bulan Ramadhan ), setelah itu dengan harta yang kita miliki haruslah berbagi dengan fakir miskin atau dengan Luberan. Luberan dari kata Luber mendapat imbuhan -an, yang berarti kepenuhan atau wadah tak bisa menampung air lagi sehingga tercecer atau luber. Atau dengan sengaja diluberkan sebagian harta kita untuk yang membutuhkan melalui zakat fitrah dan zakat maal. Budaya silaturrahim yang berubah menjadi silaturrahmi adalah upaya untuk melebur dosa-dosa kita dengan orang tua, kerabat, saudara, teman dan tetangga dengan berhalal bihalal atau kemudian disebut dengan leburan. Setelah (Lebaran) kita beribadah kepada Allah dengan puasa, tarawih, baca Qur'an, qiyamul lail, dan memperbanyak ibadah sunah, berzakat (Luberan), meminta dan memaafkan sesama (Leburan), pada prinsipnya kita telah melakukan Laburan. Artinya kita telah memutihkan diri dan menjaganya hingga bulan Ramadhan berikutnya. 

Bila untuk memutihkan tembok (ngapur/nglabur) dengan gamping atau kapur, maka diharapkan dengan ngapuro maka kita memiliki sifat pemaaf ( wal 'afiina an annaas ). Sehingga ngapuro bukan tidak syar'i atau tidak mengikuti sunah nabi saw melainkan itu adalah sebuah pilihan kata yang memiliki makna filosofis yang berdasarkan pada perintah Allah dan teladan nabi saw. (doel)

Rabu, 15 Juli 2015

Tangan Kanan atau Tangan Kiri ?

Tangan kanan selalu ada dimana Penguasa, Raja, Pejabat, Boss, Si Kaya, atau Preman kecil-kecilan. Dia bahagia atas kebanggaannya dekat dengan tuannya, apa pun akan dilakukan hingga harus njotos atau melukai hingga mbunuh orang yang tidak disukai tuannya. 

Tangan kiri, selalu apes menerima bagian bebersih diri hingga bau TAI. TAI manipulasi,TAI arogansi, TAI korupsi, dan segala bentuk TAI-TAI penyimpangan-penyimpangan diri. Dia bahagia dengan kebanggaannya menutupi aib tuannya dari kebusukan-kebusukan TAI.

Kyai banyak didekati oleh para penguasa atau calon penguasa, eksekutif, legislatif atau yudikatif, begal, berandal, orang biasa, dan segala macam profesi. Mulai dari minta didoakan untuk sukses, minta aji kebal, minta fatwa, minta air doa untuk keluarga yang sakit, atau sekedar ikut ngaji hingga minta di"ceboki" karena belepotan kotoran, bahkan ada yang memilih mendekat dengan penguasa.

Ad pula yang terjebak, merasa sebagai tangan kanan namun sebenarnya dianggap oleh penguasa sebagai tangan kiri. Hingga harus dipaksa untuk keluarkan dalil dan fatwa untuk kepentingan-kepentingan pribadi. Kedua tangan tersebut hanyalah alat untuk peroleh makanan dan kekuasaan.

Mana yang akan kau pilih ? menjadi Tangan Kanan atau Tangan Kiri.
Keduanya sangat mulia bila dimiliki oleh orang-orang yang dimuliakan Sang Maha Mulia.

Mencari Ilmu Itu Untuk Kemuliaan

Mencari ilmu itu wajib hukumnya bagi tiap individu, wajib bukan berarti persoalan hanya sekedar menggugurkan keawjiban saja. Melainkan, bagaiamana ilmu tersebut dapat memberikan kemanfaatan bagi diri, orang lain dan lingkungan.

Selasa, 14 Juli 2015

Sekolah Bukan Untuk Kaya

Bila sekolah membuat orang menjadi kaya, maka banyak sarjana yang tidak nganggur, mempunyai pekerjaan yang bergengsi dan memiliki kekayaan yang berlimpah. Anak-anak yang lulus sekolah dasar mempunyai semangat bekerja untuk menjadi apapun tanpa ada rasa gengsi. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin gengsi untuk bekerja serabutan,"masak sarjana kok nyangkul ?".

Minggu, 12 Juli 2015

Sekarang atau Nanti Sama Saja

Kau perintahkan ibadah hanya untuk-Mu, tapi aku meminta balas amalanku;
Kau perintahkan turut Nabi-Mu, tapi aku meminta jatah surgaku;
Kau cintai pelaku sunah-sunah nabi-Mu, kubuka lapak daganganku pada-Mu;
Kau bilang aku adalah titah-Mu, aku selalu memaksamu untuk penuhi kebutuhanku dalam tiap-tiap doaku;
Pantaskah surga untukku ? Tak ada ibadah, kecuali hanya bertumpuk dosa;

Kau bilang jangan berpaling dari-Mu, tapi aku selalu acuhkan-Mu;
aku lebih sayang pada banda dan bangga dengan penghormatan manusia;
Kau bilang jangan takut bila selalu disisih-Mu, tapi aku selalu tak yakin dengan-Mu;

Takut miskin, tak punya pekerjaan, sakit, dan takut mati;
Takut dicaci, dikucilkan, dihina, tak dihargai, dan seabrek ketakutan-ketakutan yang lain lagi;
Padahal Kau janjikan kemuliaan, bila hanya tertuju pada-Mu;
Bukankah yang seperti itu, tak benar syahadatku pada-Mu;

Sekarang atau nanti sama saja, takkan berubah;
Seumur hidupku untuk sujud pada-Mu, takkan berguna bila masih ada ketakabburanku;
Seumur hidupku ibadah kepada-Mu, bila masih bersemayam ketakutan-ketakutan selain diri-Mu;
Seumur hidupku beribadah kepada-Mu, takkan membawaku pada surga-Mu,
dan jauhkan dari neraka-Mu;

Sekarang atau nanti sama saja;
Hanya ampunan dan rahmat-Mu,serta kasih sayang Muhammad-Mu;
Tak ada harapan yang harus aku panjatkan, karena diri tak terpantaskan;
Pasrah dengan apa yang akan Kau berikan;

25 Ramadan, 1436 H

Rabu, 01 Juli 2015

Tak Berharap, Karena "Kau" Mengecewakan

Pohon mangga yang ku gadang-gadang tumbuh besar dan berbuah banyak, ternyata belum berbunga terendam air asin dan mati. Pohon pisang yang ditanam dibelakang rumah, kunanti buahnya ternyata hilang dicuri tetangga. Begitu pula ikan yang dikolam hilang tak satu pun tersisa, padahal kuberharap bisa panen raya.

Orang yang kuharapkan melindungiku ternyata memberikan racun tiap hari dalam piring nasiku. Kawan yang kuharapkan membantuku menyeberangi jembatan shirath, sengaja mendorongku jatuh dalam lautan api. Tetanggaku yang kuharapkan melindungi kehormatanku, bersilat lidah jualan ghibah menceritakan fitnah. 

Mungkin, Kau mengajariku untuk tak berharap pada Pohon Mangga, Pisang, Ikan di Kolam, Pemimpin, Tetangga dan kawan-kawanku serta semua makhluk yang ada di dunia. Karena mereka akan mengecewakan, mereka bukan penentu apalagi mereka yang bisa mengutak-atik otak dan hati yang mbolak-mbalik. Pagi bilang A, siang B, sore C dan paginya lagi lupa apa yang disampaikan.

Tapi, bila kuberharap hanya kepada-Mu, apakah Kau juga akan mengecewakanku ?
Bukan aku tak mempercayai-Mu, namun sudah sekian lama aku mengecewakan-Mu. Mungkin sebaiknya aku juga tak berharap pada-Mu, aku takut bila harapan demi harapan aku sampaikan bahkan dengan tangisan malah Engkau tertawakan.

doel zemprull al Q-shud; 01/07/2015

Selasa, 23 Juni 2015

Idealisme Mukena di Tangan Pasar

Mukena atau di kampung saya dikenal dengan "rukuh", merupakan pakaian khusus untuk wanita melakukan shalat. Biasanya berwarna putih, walau hingga berwarna kecoklatan seorang ibu-ibu tetap memakainya karena hanya satu-satunya yang ia miliki.

Kamis, 18 Juni 2015

Usang, Tak dibutuhkan lagi

Aku tak tahu kalau, dia ternyata isteri seorang yang kaya raya. Suaminya mempunyai perusahaan di Surabaya, Malang dan Bandung, bahkan akhir-akhir ini telah membeli lahan yang cukup luas di Riau untuk ditanami pohon cempaka atau kelapa sawit. Selain itu juga akan membangun peternakan ayam di lahan tersebut. Sebagai pengusaha, tentunya selalu berpindah-pindah dari satu kota ke kota lainnya. 

Selasa, 12 Mei 2015

Aku Mah Apa Atuh....?

Kalimat di atas tak hanya bermakna sempit seperti apa yang dinyanyikan oleh Cita Citata, hanya sebagai selingkuhan, pacar gelap, simpanan atau sebatas cadangan yang diingat saat dibutuhkan, setelah usang atau tak dibutuhkan tak diingat dan dibuang.

Bernegosiasi Dengan Tuhan

Bulan Rajab, mau tidak mau mengingatkan kita pada peristiwa Isro' Mi'roj Nabi Muhammad saw. Perjalanan yang dimulai dari Masjid al Haram menuju Masjid al Aqsha dan dilanjutkan menuju sidratin al muntaha, untuk menerima perintah kewajiban shalat lima waktu.

Jumat, 08 Mei 2015

Suami - Istri Saling Membutuhkan

Suami bukan orang asing yang pantas kau prenguti bahkan kau menggonggong seperti herder saat ia khilaf atau telat puang ke rumah. Juga bukan mesin pencari duit, yang dapat dipaksa tanpa ada syukur. Istri juga bukan budak nafsu atau pembantu yang kau suruh-suruh seenak udelmu. Juga bukan objek penderitaan yang selalu dipersalahkan.

Kamis, 30 April 2015

Istri Yang Dirindukan

Jadilah pelacur bagi suamimu, yang memuaskan dalam menservis pelanggan tetapnya, dan sesekali pelangganmu di sms nakal. Sehingga selalu dirindukan, untuk cepat pulang. Kepuasannya membawa keikhlasan suami dlm memberikan maisyah tak terhingga dan menjalaninya adalah ibadah.

Jadilah koki yang hebat, sehingga masakannya selalu diingat suami yanh akan mengurungkan niatnya makan di warung/rumah makan. Masakan dengan tangan keikhlasanmu ada berkah dan pahala serta memalingkan suami dari keramahan si pelayan.

Dan jadilah pramu swami yang baik. Menyiapkan segala kebutuhan suami saat dia akan berangkat kerja, dinas luar, dan sepulangnya disambut dengan ramah. Sehingga tiada lagi seorang yang dibutuhkannya selain istrinya untuk selalu disisihnya. Saat kamu meninggal dunia pun akan selalu diingatnya, akan sangat merasa kehilangan.

Mungkin itu saja, semoga kalian menjadi istri yang terbaik bagi suami kalian. Ibadahmu dengan Tuhan itu urusanmu bukan urusanku.

Selasa, 28 April 2015

Suami yang dirindukan...??

Jadilah tentara hatinya, yang selalu menjaga keamanan dan kenyamanan hati dan perasaan saat jauh maupun dekat. Berusahalah untuk memenuhi kebutuhan dhohir dan batinnya sehingga tiada kekhawatiran kefakiran istrimu.

Jumat, 24 April 2015

Tuhan Maha Asyik

Tak diminta telah tersedia begitu banyak fasilitas yang lengkap. Segala jenis makanan, buah segar, ikan segar, mentari dan udara segar bahkan dipersilakan tiap malam kau nikmati susu segar perempuanmu yang telah dihalalkan. 

Dia begitu seksama mendengarkan curhat, keluh kesah dan tangisanmu, dan semua yang engkau sampaikan akan seksama didengarkan. Tanpa menghakimi, Dia tersenyum saat kau ceritakan segala kesalahanmu dan berjanji tak mengulanginya. 

Short time, semaleman, seminggu bahkan kau booking sepanjang usiamu dia akan melayani dan memuaskanmu. Engkau beribadah atau tidak, Dia tak terpengaruh olehmu. Sebesar apapun kesalahan yang kita lakukan, Dia tersenyum ramah saat kita menyapa. Dia lebih sayang lagi, bila kita selalu bersama-Nya tanpa meninggalkan kemanusiaan kita. 

Terlalu asyik untuk digambarkan, diceritakan, dan dituliskan. Hampiri Dia, kau akan merasakan kehangatan cinta-Nya dan tak ingin beranjak meninggalkan-Nya.

Dibanding hubungan kita dengan manusia lainya, dipenuhi dengan kebencian dan kepura-puraan serta tipu daya. Bahkan mending berteman dengan kambing, kerbau, atau hewan lainnya. Atau dengan tumbuhan dan rerumputan, yang tak pernah menghianati kita.


doel Zemprull

Selasa, 14 April 2015

Selamat Berkenalan dengan Tuhanmu

Dalam beribadah kita diberikan pilihan HIKMAH (faedah), KAROMAH dan TUHAN itu sendiri. Mana yang akan kamu pilih...???.  Bila kita milih Tuhan akan memperoleh ketiganya. Bila kita memilih selain Tuhan, selamanya tak akan bertemu Tuhan sekalipun masuk surga.

Selama ini kita beragama, berikrar syahadat, beribadah, shalat, puasa, zakat bahkan berhaji dengan mengucap, lillahi ta'ala. Untuk Tuhan atau kepentinganmu..?? Bila untuk Tuhan, apakah kau mengenali-Nya sehingga hadiahmu sampai pada-Nya ?? Dan kau tahu alamat untuk mengantarkan hadiah persembahanmu ?? Bahkan Sayidina Ali kw, "tidak akan menyembah Tuhan yang tidak dia kenali".

Kenalilah Tuhanmu, sehingga kita tidak kesasar dalam beribadah. Mulailah dengan mengenali dirimu sendiri, sehingga kau mengetahui alamat yang akan dituju. Selamat berkenalan dengan Tuhanmu, yang telah lama kalian tipu dalam keseharianmu.

Kamis, 02 April 2015

Terbanglah Sesukamu, Biarkan Aku Tetap Mendengar Kicauan Merdumu

Embun pun jatuh terpeleset saat menetesi bulu indah halusmu. Tampak indah dilihat dari kejauhan, manis saat didekati. Kaki mulus mungilmu begitu lincah bermain di dahan, berpindah-pindah dari satu ranting ke ranting lain. Suara indah merdumu memuji sang pemilik alam semesta, semua itu membuat orang kepincut untuk menangkap dan memiara. Menaruhmu dalam sangkar emas, atau untuk pamer keindahan seperti pajangan atau untuk dijual sebagai barang dagangan.

Gadjet Masuk Surga

“Dan,...mbok bapakmu dibacain surat yaasin, dibimbing,..biar khusnul khotimah”, saran Doel pada Rasdan

“sudah kok doel,.........tenang saja, tidak hanya surat yaasiin bahkan tiga puluh juzz tak henti-hentinya kami perdengarkan,....”, jawab Rasdan.

Minggu, 29 Maret 2015

Ambu Cangkemu

"Kowe ojo nyedak rene, cangkemu mambu. Mangan opo to Doel, kuwi gudal-mu njidal ngunu....ngaleh-ngaleh, mambu cangkemu", warmad usir Doel saat mendekat ikut mendengarkan pengajian Kyai Ahmad. 

Rabu, 25 Maret 2015

Pemanis Buatan Bukan Ciri Mukmin

Dewasa ini banyak orang terkena penyakit gula atau lebih dikenal dengan diabetes militus. Penyebabnya kurang lebih karena menumpuknya kadar gula dalam darah. Zat gula merupakan salah satu cadangan tenaga sela in karbohidrat dan lemak. 

Selasa, 24 Maret 2015

Kebusukan Akan Tetap Membusuk

"ngeri ya doel banyak sekali kabar,...ada kulit impor berbelatung yang diolah menjadi krupuk, Apel impor yang mengandung bahan kimia berbahaya, makanan berformalin, menggunakan zat kimia berbahaya bahkan krupuk dan makanan yang menarik mengandung roddamint B”, desah curhat dari Kamit.
“apa hukumnya mereka, haram atau bagaimana,..?”, sambil geleng-geleng Kamit bertanya-tanya.
ngunu ae gumun,...mit,..mit”, jawab enteng Doel Zemprull.

Amanah Cinta

Saat kita naksir sama perempuan atau sebaliknya, tiada yang paling indah selain kata cinta. Membayangkan begitu indahnya bila dapat hidup bersama membangun keluarga indah, sakinah, mawaddah warahmah.

Terangilah buyutmu dengan mbaca Qur'an

"Ternyata Doel...., banyak orang yang tidak mau membaca al Qur'an itu karena salah memahami hadits,..!!!", dengan PD-nya Kemplo bilang ke Doel Zemprull.

"hadits opo,.....Mplo..?, ...kok gugup gitu", tanya Doel Zemprull
"Kyai Ahmad bilang begini,......nawwiru buyutakum bis sholati wa qiroatul Qur'an,....berikanlah cahaya pada "buyut-buyutmu" dengan sholat dan bacaan al Qur'an", Kemplo mencoba jelaskan apa apa yang dia pahami dari tausyiah Kyai Ahmad.

Qiyamul Lail itu Pamer Syahwat

"Orang-orang itu pada aneh, wong arep njimak bojo kok buat status di Pesbuk dan twitter,.....begini ; Selamat Qiyamul Lail,.....yang gendheng lagi itu ngajak-ajak ; Yukkk,...Qiyamul Lail."

Kerelaan dan Cinta;

Ada ruang tipis diantara keduanya,
yang tak kau mengerti dan berusaha membukanya;

Cinta asmara, kau ingin selalu bersamanya dan tak ingin ditinggalkannya;
Bahkan kau tak rela dia bahagia bersama lelaki yang menikahinya;


Kau bergelut dan berusaha untuk dapatkan dunia,
Kau tak rela bila Tuhan mengambilnya dengan cara yang Dia suka;

Kau hanya memanfaatkan bukan memilikinya;
Kau bilang cinta pada Tuhan, tapi tak bersikap seperti para pecinta-Nya;
Bahkan kau tak rela mati untuk bertemu dengan-Nya;

Rela dan cinta akan selalu bersama,
Bila dapat menyatukan mereka kau lebih tenang dan bahagia;

Dz al Qishud; Jakarta 24/03/15

Sirnalah Mereka

Bila kau rindu dengan syahwatku, ambillah semua nafsuku;
tinggalkanlah muthmainnah untuk kembali pada-Nya;

Bila kau cinta denganku karena hartaku, ambillah....jangan ada sisa,
sehingga aku menjadi faqir, dan tak butuh selain diri-Nya;

Bila kau sayang padaku karena pekerjaanku, ambillah semua hasil kerjaku,
hingga aku tak berharap bayaran selain bayaran dari-Nya;

Bila kau cinta padaku karena ketampananku, ambillah semuanya;
sehingga hanya nampak keindahan Tuhanku, saat kau melihatku;

Aku tak sudi kau rindu karena syahwatku;
Aku tak sudi kau cinta karena hartaku;
Aku tak sudi kau sayang karena pekerjaanku;
Aku tak sudi kau cinta karena ketampananku;

Peluklah mereka !!
Tidurilah mereka !!
Bersenggamalah dengan mereka !!

Ingatlah....!!!
Selain diri-Nya, semua akan sirna.....

 Dz al Qishud, 22/03/2015

Kamis, 19 Maret 2015

Bermetamorfasalah Menjadi Shaleha

#Penggalan cerita " Siluette Cinta"
telur,...telur, ulat,...ulat;
Kepompong Kupu-kupu;
Kasihan deh luuuu.....

Sumber Jariyah Tak Putus Pahala

Kita sering mendengar para muballigh menyampaikan amal jariyah yang pahalanya tidak terputus meskipun orangnya sudah meninggal. Satu, shadaq...